Sekolah Van Deventer: Mewujudkan Pendidikan Lanjutan bagi Perempuan Pribumi

R.A. Kartini
Sumber :
  • Bicara Tokoh

Dengan dana awal dari Kartinifonds serta sumbangan dari berbagai pihak, Sekolah Van Deventer pertama didirikan di Semarang pada tahun 1921.

"Max Havelaar": Novel yang Mengguncang Dunia dan Mengungkap Kezaliman Kolonial di Indonesia

Sekolah Van Deventer di Berbagai Kota

Keberhasilan sekolah pertama mendorong pendirian sekolah serupa di berbagai kota. Sekolah Van Deventer kemudian berkembang ke beberapa daerah, antara lain:

Pembangunan Jalan yang Berujung Perang: Insiden yang Memancing Kemarahan Diponegoro

1. Semarang – 1921

Sebagai sekolah pertama, Van Deventer School Semarang menjadi model bagi sekolah-sekolah lainnya. Sekolah ini menawarkan program pendidikan lanjutan selama 3-4 tahun, yang mencakup:

  • Pendidikan akademik, sebagai persiapan bagi mereka yang ingin melanjutkan ke MULO atau sekolah kejuruan.
  • Pelatihan keterampilan, terutama dalam bidang rumah tangga, tata boga, dan kerajinan tangan.
  • Program pelatihan guru, untuk mencetak tenaga pengajar perempuan pribumi yang berkualitas.
Mutiara Hikmah: "Abd Allah ibn al-Mubarak: Ulama dan Mujahid yang Menghidupkan Ilmu"

2. Solo – 1927

Atas inisiatif Pangeran Mangkunegaran, Sekolah Van Deventer didirikan di Solo pada tahun 1927. Pemerintah kolonial memberikan subsidi terbatas, sementara Kartinifonds memberikan dana tambahan untuk operasional sekolah.

Halaman Selanjutnya
img_title