Waspada Demokrasi! Plato Ingatkan: "Jika Orang Tidak Peduli Kualitas Pemimpin, Demokrasi Bisa Menjadi Tirani"

Plato Fisuf Yunani Kuno
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk dunia politik modern, peringatan Plato, filsuf Yunani kuno, kembali menggema: "Demokrasi bisa berubah menjadi tirani jika orang-orang tidak peduli dengan kualitas pemimpin mereka." Pernyataan ini bukan hanya sekadar nasihat filosofis, melainkan cermin bagi masyarakat saat ini yang kerap terjebak dalam politik populis dan perpecahan. Artikel ini mengupas makna mendalam dari kutipan tersebut, relevansinya di era demokrasi modern, serta pentingnya peran aktif masyarakat dalam memilih pemimpin yang berkualitas.

Strategi Sun Tzu: Biarkan Jalan Keluar, Hindari Menekan Musuh yang Terdesak

Plato dan Konteks Pemikirannya

Plato (427-347 SM) dikenal sebagai salah satu pendiri pemikiran Barat yang mendalam tentang politik dan etika. Dalam karyanya yang monumental, The Republic, ia mengemukakan konsep negara ideal di mana hanya individu yang bijaksana dan berintegritas tinggi yang layak memimpin. Plato percaya bahwa kekuasaan harus digunakan untuk melayani kepentingan rakyat, bukan untuk memuaskan ambisi pribadi.

Sun Tzu: Bertindak Hanya Saat Ada Keuntungan Nyata

Pernyataan Plato tentang demokrasi mengandung peringatan bahwa demokrasi sejati hanya dapat bertahan jika rakyat memilih pemimpin yang benar-benar kompeten dan bermoral. Jika pemilih acuh tak acuh dan tidak kritis dalam memilih, maka kekuasaan dapat jatuh ke tangan mereka yang semata-mata mengincar kekuasaan, yang pada akhirnya bisa mengubah demokrasi menjadi tirani.

Relevansi Peringatan Plato di Era Modern

Nelson Mandela: Saya Bukan Orang Suci, Kecuali Jika Kamu Mendefinisikan Orang Suci sebagai Pendosa yang Terus Berusaha

Di era digital ini, informasi mengalir begitu cepat, dan politik pun semakin dipenuhi dengan gaya kampanye yang serba instan dan sensasional. Banyak pemilih sering kali memilih berdasarkan popularitas, penampilan, atau janji-janji kosong, tanpa benar-benar mengevaluasi kualitas pemimpin. Akibatnya, muncul fenomena di mana pemimpin dengan rekam jejak buruk atau bahkan korupsi dapat naik ke tampuk kekuasaan.

1. Politik Populis dan Kepemimpinan yang Menjanjikan Janji Kosong

Halaman Selanjutnya
img_title