"How to Think Like a Roman Emperor": Menggali Kearifan Marcus Aurelius Bersama Donald Robertson
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WIATA - Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang penuh tekanan, banyak orang mulai mencari filosofi hidup yang bisa membantu mereka tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi tantangan. Salah satu tokoh yang sering dijadikan inspirasi adalah Marcus Aurelius, kaisar Romawi yang juga seorang filsuf Stoik.
Namun, memahami filsafat kuno seperti Stoikisme sering kali terasa rumit bagi banyak orang. Inilah alasan mengapa Donald Robertson, seorang psikoterapis dan penulis, menulis How to Think Like a Roman Emperor. Buku ini mengemas ajaran Marcus Aurelius dengan cara yang lebih modern dan aplikatif, sehingga siapa pun bisa mengambil manfaat dari kebijaksanaan sang kaisar.
Siapa Donald Robertson?
Donald Robertson bukan hanya seorang penulis, tetapi juga seorang ahli terapi perilaku kognitif (CBT). Ia telah lama meneliti bagaimana filosofi Stoik bisa dikombinasikan dengan pendekatan psikologi modern untuk membantu orang mengelola stres, kecemasan, dan emosi negatif lainnya.
Dalam bukunya, Robertson mengajak pembaca untuk melihat bagaimana Marcus Aurelius mengatasi tantangan hidupnya—mulai dari tekanan sebagai seorang pemimpin hingga menghadapi pengkhianatan dan kehilangan orang-orang terdekatnya. Dengan menelusuri kisah hidup sang kaisar, kita bisa belajar bagaimana cara berpikir dan bertindak seperti seorang pemimpin yang bijak di era modern.
Marcus Aurelius: Kaisar yang Juga Seorang Filsuf
Marcus Aurelius dikenal sebagai salah satu kaisar terbesar dalam sejarah Romawi. Namun, yang membuatnya berbeda dari pemimpin lainnya adalah pendekatannya terhadap kehidupan. Alih-alih menikmati kekuasaan dengan arogan, ia justru menggunakan filosofi Stoik untuk membentuk kepribadiannya sebagai pemimpin yang rendah hati dan berintegritas.
Melalui Meditations, buku catatan pribadinya yang kini menjadi salah satu teks filsafat paling berpengaruh, Marcus Aurelius berbagi refleksi tentang kehidupan, kematian, dan bagaimana menghadapi penderitaan dengan kepala dingin.
Robertson dalam How to Think Like a Roman Emperor mengupas isi Meditations dan mengaitkannya dengan tantangan yang kita hadapi saat ini. Misalnya, bagaimana kita bisa mengatasi kecemasan akibat tekanan sosial, bagaimana cara tetap fokus di tengah distraksi, dan bagaimana mengembangkan sikap mental yang lebih tangguh.
Filosofi Stoik dalam Kehidupan Modern
Salah satu ajaran utama dalam Stoikisme adalah dichotomy of control, yang mengajarkan bahwa ada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan ada yang tidak.
Dalam dunia digital saat ini, kita sering kali terbawa emosi karena berita buruk, komentar negatif, atau ekspektasi yang tidak realistis. Namun, jika kita menerapkan prinsip Marcus Aurelius, kita bisa lebih bijak dalam menyikapi hal-hal tersebut.
Robertson menekankan bahwa ketenangan mental bisa dicapai dengan fokus pada apa yang ada dalam kendali kita—pikiran, tindakan, dan reaksi kita terhadap situasi. Sementara itu, hal-hal di luar kendali kita, seperti opini orang lain atau keadaan ekonomi global, sebaiknya tidak menguras energi kita secara berlebihan.
Belajar dari Kisah Hidup Marcus Aurelius
Salah satu bagian paling menarik dari How to Think Like a Roman Emperor adalah bagaimana Robertson menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Marcus Aurelius dan bagaimana ia mengatasinya dengan filosofi Stoik.
Sebagai seorang kaisar, Marcus Aurelius harus menghadapi perang, wabah penyakit, dan pengkhianatan dari orang-orang di sekitarnya. Namun, ia tidak membiarkan hal itu merusak keseimbangan emosinya.
Sebagai contoh, ketika sahabatnya sendiri, Avidius Cassius, memberontak dan mencoba merebut kekuasaan, Marcus tidak serta-merta membalas dengan kebencian. Sebaliknya, ia memilih untuk bersikap tenang dan memaafkan, meskipun akhirnya Cassius dibunuh oleh pasukannya sendiri.
Dari kisah ini, Robertson mengajak kita untuk belajar bagaimana menghadapi pengkhianatan atau kekecewaan tanpa membiarkan emosi negatif menguasai diri kita.
Praktik Stoikisme untuk Hidup yang Lebih Tenang
Robertson tidak hanya menjelaskan teori Stoikisme, tetapi juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu latihan yang sering ia rekomendasikan adalah premeditatio malorum, yaitu membayangkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi agar kita lebih siap menghadapinya.
Di dunia modern, ini bisa diterapkan dalam berbagai situasi, seperti menghadapi kritik di tempat kerja, gagal dalam suatu proyek, atau bahkan kehilangan sesuatu yang kita cintai. Dengan membiasakan diri menghadapi kemungkinan buruk, kita bisa mengembangkan mental yang lebih kuat dan tidak mudah terpuruk saat menghadapi tantangan.
Latihan lainnya yang diajarkan dalam buku ini adalah refleksi harian. Marcus Aurelius selalu mencatat pemikirannya sebelum tidur, sebuah kebiasaan yang bisa membantu kita memahami diri sendiri dengan lebih baik dan meningkatkan kesadaran akan pola pikir kita.
Mengapa Buku Ini Layak Dibaca?
Di tengah meningkatnya minat terhadap Stoikisme, How to Think Like a Roman Emperor menjadi salah satu buku yang wajib dibaca bagi siapa saja yang ingin memahami dan menerapkan filosofi ini dalam kehidupan nyata.
Donald Robertson berhasil mengemas ajaran Marcus Aurelius dengan cara yang lebih mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan modern. Dengan gaya bertutur yang menarik dan penuh wawasan, buku ini bisa menjadi panduan berharga bagi siapa saja yang ingin menjalani hidup dengan lebih tenang, bijaksana, dan penuh makna.
Jika Anda merasa sering cemas, sulit mengendalikan emosi, atau ingin lebih fokus dalam menjalani hidup, mungkin inilah saatnya belajar dari Marcus Aurelius—melalui sudut pandang seorang psikoterapis modern seperti Donald Robertson.