Belajar Hidup Bijak dari Massimo Pigliucci: Panduan Praktis Stoicisme untuk Zaman Sekarang
- Tangkapan Layar
Jakarta, WISATA = Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan dan tuntutan, banyak orang merasa terjebak dalam pusaran kecemasan dan ketidakpastian. Bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh dengan tantangan ini? Jawabannya mungkin bisa ditemukan dalam ajaran kuno Stoicisme, yang dihidupkan kembali dengan penuh semangat oleh Massimo Pigliucci, seorang filsuf modern yang mengajarkan bagaimana kita bisa menjalani hidup yang lebih bijak.
Siapa Massimo Pigliucci?
Massimo Pigliucci adalah seorang filsuf dan profesor di City College of New York yang dikenal karena pemikirannya yang mendalam tentang Stoicisme. Lahir di Italia dan memiliki latar belakang di bidang biologi sebelum beralih ke filsafat, Pigliucci membawa pendekatan ilmiah ke dalam studi filsafat, menjembatani dunia akademis dengan kehidupan sehari-hari. Melalui bukunya yang terkenal, How to Be a Stoic: Using Ancient Philosophy to Live a Modern Life, ia mengajak pembaca untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip Stoicisme dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.
Mengapa Stoicisme Relevan di Era Digital?
Kehidupan di era digital menghadirkan tantangan baru yang tidak pernah dihadapi para filsuf kuno seperti Seneca atau Marcus Aurelius. Ketergantungan pada media sosial, tekanan untuk selalu produktif, dan banjir informasi yang tak ada habisnya dapat membuat kita merasa kewalahan. Di sinilah Stoicisme hadir sebagai solusi. Ajaran ini mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dan menerima dengan lapang dada apa yang berada di luar kendali kita.
Massimo Pigliucci menekankan bahwa Stoicisme bukan sekadar teori abstrak, melainkan panduan praktis untuk hidup. Ia mengajak kita untuk merenungkan apa yang benar-benar penting dalam hidup, membangun ketenangan batin, dan menjalani hidup dengan penuh kebajikan (virtue).
Prinsip-Prinsip Dasar Stoicisme Menurut Pigliucci