Dari 4 Jam Kerja hingga Mental Baja: Mengupas Tuntas Rahasia Hidup Tim Ferriss

Tim Ferriss Tokoh Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Selain itu, Ferriss rutin melakukan meditasi singkat selama 10-20 menit. Meditasi ini bukan untuk “mencapai pencerahan,” melainkan untuk melatih pikiran agar tetap fokus di tengah distraksi yang tak ada habisnya.

JOMO Travel: Menjelajahi Keheningan, Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Ia juga mengatur jadwal kerja dengan sangat ketat. Alih-alih memeriksa email setiap saat, Ferriss hanya membuka email sekali atau dua kali sehari. Ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus pada pekerjaan yang benar-benar penting.

Kegagalan Bukan Musuh, Tapi Guru Terbaik

Bukan Sekadar Tren! Ini Alasan Tim Ferriss Mengandalkan Stoicisme

Salah satu pelajaran terbesar yang diajarkan Ferriss adalah bagaimana kita memandang kegagalan. Bagi banyak orang, kegagalan adalah sesuatu yang harus dihindari. Namun, bagi Ferriss, kegagalan justru adalah bagian penting dari proses belajar.

Ia percaya bahwa setiap kegagalan membawa pelajaran berharga yang tidak bisa didapatkan dari kesuksesan semata. Bahkan, dalam podcast-nya, The Tim Ferriss Show, ia sering bertanya kepada para tamunya: “Apa kegagalan terbesar Anda, dan apa yang Anda pelajari darinya?”

Dibalik Kesuksesan Tim Ferriss: Bagaimana Filosofi Stoik Membentuk Hidupnya

Pendekatan ini mengajarkan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari pertumbuhan. Dengan mengubah cara pandang kita terhadap kegagalan, kita bisa mengurangi rasa takut untuk mencoba hal baru dan mengambil risiko.

Belajar Sepanjang Hayat: Rasa Ingin Tahu yang Tak Pernah Padam

Halaman Selanjutnya
img_title