Dari 4 Jam Kerja hingga Mental Baja: Mengupas Tuntas Rahasia Hidup Tim Ferriss

Tim Ferriss Tokoh Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Namun, alih-alih membiarkan pengalaman pahit itu menghancurkannya, Ferriss justru mengubahnya menjadi bahan bakar untuk tumbuh. Ia menemukan kekuatan dalam stoikisme, sebuah filosofi kuno yang mengajarkan bagaimana mengelola emosi dan menghadapi tantangan hidup dengan kepala dingin.

9 Buku Filsafat Kontemporer Terpopuler yang Menginspirasi Generasi Modern

Salah satu teknik favorit Ferriss adalah fear-setting, yaitu sebuah latihan untuk menghadapi ketakutan dengan cara yang sistematis. Ia menuliskan:

  • Apa ketakutan terbesar saya?
  • Apa dampaknya jika itu terjadi?
  • Bagaimana saya bisa mengatasi atau meminimalisir dampaknya?

Dengan menghadapi ketakutannya secara langsung, Ferriss menyadari bahwa ketakutan sering kali hanya bayangan dalam pikiran, bukan ancaman nyata. Latihan ini membantunya membuat keputusan besar dalam hidup, termasuk ketika memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan memulai petualangan baru yang penuh ketidakpastian.

Seneca vs Realita: Apakah Ajarannya Masih Relevan untuk Generasi Milenial dan Gen Z?

Kebiasaan Kecil, Dampak Besar: Rutinitas Harian Ferriss

Jika kita berpikir bahwa orang seproduktif Ferriss memiliki jadwal super padat, maka kita salah besar. Justru, rutinitas harian Ferriss sangat sederhana, tetapi penuh makna.

Ingin Hidup Lebih Tenang? Berhentilah Bereaksi Terhadap Hal yang Tak Bisa Kamu Kendalikan

Setiap pagi, ia memulai harinya dengan menulis jurnal. Ia mencatat apa yang ia syukuri, tujuan hari itu, dan refleksi diri. Aktivitas sederhana ini membantunya memulai hari dengan pikiran yang jernih dan penuh rasa syukur, bukan kecemasan tentang daftar tugas yang menumpuk.

Halaman Selanjutnya
img_title