Antarmuka Otak-Mesin: Teknologi Invasif yang Menjanjikan Pemulihan Fungsi Otak

Ilustrasi Metodologi AI dalam Diagnostik Penyakit Otak
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA - Dalam dunia medis dan teknologi, inovasi terus berkembang dengan pesat. Salah satu terobosan paling menarik dalam dekade terakhir adalah Brain-Machine Interface (BMI) atau antarmuka otak-mesin. Teknologi ini dirancang untuk menghubungkan otak manusia langsung dengan perangkat elektronik, membuka peluang besar dalam pemulihan fungsi otak yang terganggu akibat berbagai gangguan neurologis, seperti stroke, cedera tulang belakang, dan penyakit degeneratif.

Metodologi AI dalam Diagnostik Penyakit Otak: Dari Analisis Citra Medis hingga Brain-Machine Interface

BMI menghadirkan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya sulit mendapatkan pengobatan efektif. Artikel ini mengulas bagaimana teknologi invasif ini bekerja, manfaat yang ditawarkannya, serta tantangan yang masih harus diatasi.

Apa Itu Brain-Machine Interface?

Mengupas Teknologi AI dalam Penelitian Gangguan Otak: Harapan Baru bagi Penderita Alzheimer dan Epilepsi

Brain-Machine Interface adalah teknologi yang memungkinkan komunikasi langsung antara otak manusia dan perangkat elektronik. Dalam aplikasi invasif, perangkat seperti elektroda ditanamkan langsung ke jaringan otak untuk menangkap sinyal listrik yang dihasilkan oleh neuron. Sinyal ini kemudian diterjemahkan menjadi perintah untuk menggerakkan perangkat eksternal, seperti lengan robotik atau komputer.

Dikutip dari laporan Nature Neuroscience (2022), teknologi BMI telah digunakan pada pasien dengan cedera tulang belakang untuk memulihkan kontrol motorik yang hilang. Elektroda yang ditanamkan di korteks motorik pasien dapat membaca niat gerakan, meskipun sinyal saraf tidak lagi dapat menjangkau otot akibat cedera.

Elon Musk: Apakah Sang Visioner Sedang Menciptakan Masa Depan Umat Manusia?

Manfaat untuk Pemulihan Neurologis

BMI memberikan manfaat signifikan, terutama bagi pasien dengan gangguan neurologis berat. Misalnya, pasien stroke yang mengalami kelumpuhan total dapat menggunakan BMI untuk menggerakkan kursi roda hanya dengan pikiran. Hal ini dicapai melalui analisis sinyal otak yang ditangkap oleh perangkat, kemudian diterjemahkan menjadi perintah untuk menggerakkan kursi roda.

Halaman Selanjutnya
img_title