Masnawi Jalaluddin Rumi: Menggali Kedalaman Cinta Ilahi dan Pencarian Spiritual dalam Karya Agung Abad ke-13

Masnawi Karya Jalaludin Rumi
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Jakarta, WISATA - Jalaluddin Rumi, seorang penyair dan filsuf sufi asal Persia, tidak hanya dikenal sebagai salah satu pengarang terbesar dalam sastra Timur, tetapi juga sebagai pemandu spiritual yang ajarannya melampaui batas zaman dan geografis. Salah satu karya terbesarnya, Masnawi, dianggap sebagai salah satu puncak pencapaian sastra sufi, yang hingga kini terus menginspirasi banyak orang. Karya ini sering disebut-sebut sebagai "Al-Qur'an dalam bahasa Persia" karena kedalaman ajarannya yang penuh dengan hikmah spiritual, serta kemampuannya untuk menghubungkan pembaca dengan esensi cinta ilahi dan pencarian spiritual yang abadi.

Konsepsi Manusia sebagai Mikrokosmos dalam Pandangan Jalaludi Rumi

Apa Itu Masnawi?

Masnawi adalah sebuah karya sastra yang terdiri dari enam buku besar dan lebih dari 25.000 bait puisi berpasangan yang saling terhubung. Puisi-puisi dalam Masnawi menggunakan bentuk masnawi, di mana setiap bait terdiri dari dua baris yang masing-masing berhubungan satu sama lain. Rumi menyusun karya ini dengan tujuan untuk memberikan pengajaran spiritual yang mendalam mengenai hubungan manusia dengan Tuhan, melalui kisah-kisah alegoris yang kaya akan metafora. Meskipun karya ini ditulis dalam bahasa Persia pada abad ke-13, pesan-pesan universal dalam Masnawi tetap relevan hingga hari ini, menjadikannya salah satu karya sastra terbesar di dunia.

Review Buku Masnawi Karya Besar Filsuf dan Penyair Jalaludin Rumi

Latar Belakang Penulisan Masnawi

Penulisan Masnawi dimulai pada tahun 1258 dan berlanjut hingga 1273, dengan sebagian besar karya selesai pada masa akhir hidup Rumi. Saat itu, Rumi sedang berada dalam masa kedalaman spiritual yang luar biasa, setelah pertemuannya dengan guru mistik besar, Shams Tabrizi, yang memberi pengaruh besar dalam cara pandang dan ajaran-ajarannya. Melalui Masnawi, Rumi ingin menyampaikan pengajaran-pengajaran spiritual yang bersifat esoterik, yang tidak hanya bisa dipahami oleh akal semata, tetapi lebih kepada pemahaman batin dan pencapaian langsung terhadap pengalaman ilahi.

Mengungkap Makna Kutipan Jalaluddin Rumi tentang Cinta

Struktur dan Tema Utama dalam Masnawi

Masnawi terdiri dari enam buku besar, yang masing-masing memiliki tema dan cerita yang saling berkaitan dan saling menguatkan. Setiap buku berisi puisi-puisi yang mengisahkan perjalanan spiritual seorang individu menuju kedekatan dengan Tuhan, dengan berbagai tantangan dan pembelajaran yang harus dihadapi. Buku pertama dalam Masnawi dimulai dengan kisah alegoris tentang seekor semut yang mencoba untuk menemukan Tuhan. Dalam buku ini, Rumi mengajarkan tentang pentingnya pencarian spiritual yang tulus dan pengabdian tanpa pamrih kepada Tuhan. Cinta ilahi adalah tema utama dalam buku pertama, di mana Rumi mengajarkan bahwa cinta adalah jalan utama menuju Tuhan.

Halaman Selanjutnya
img_title