Rahasia Hidup Tenang dari Kaisar Romawi: Apa yang Diajarkan Marcus Aurelius?
- Image Creator bing/Handoko
1. Kontemplasi Kebijaksanaan (Contemplation of the Sage)
Marcus sering membayangkan sosok bijak yang menjadi panutannya, seperti Socrates atau Zeno. Ia menggunakan imajinasi ini untuk membimbing tindakannya dan memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada kebijaksanaan.
2. Pra-Meditasi Adversitas (Premeditation of Adversity)
Marcus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Ia merenungkan bencana atau kesulitan yang bisa terjadi dan memvisualisasikan bagaimana ia akan menghadapinya dengan tenang dan bijaksana.
3. Kontemplasi Kematian (Contemplation of Death)
Marcus merenungkan kefanaan hidup sebagai cara untuk tetap rendah hati dan menghargai setiap momen. Ia sering mengingatkan dirinya bahwa hidup adalah hadiah yang sementara, sehingga setiap hari harus dijalani dengan penuh rasa syukur.
Relevansi Stoisisme di Era Modern
Ajaran Marcus Aurelius memiliki daya tarik yang luar biasa di dunia modern. Ketika banyak orang mencari kedamaian di tengah tekanan hidup, Stoisisme menawarkan panduan yang praktis. Filosofi ini bahkan menjadi dasar bagi terapi modern seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang membantu orang mengatasi kecemasan dan depresi.
Dalam dunia yang penuh distraksi digital dan tuntutan kerja yang tinggi, ajaran Marcus tentang pengendalian diri dan fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali kita menjadi semakin relevan. Seperti yang ia tulis dalam The Meditations: "Jangan biarkan masa depan mengganggumu. Jika harus menghadapinya, kamu akan memiliki kekuatan yang sama seperti yang kamu miliki sekarang."
Warisan Marcus Aurelius