René Descartes: Pemikir di Balik Metode Ilmiah dan Filsafat Modern
Rabu, 4 Desember 2024 - 01:32 WIB
Sumber :
- Image Creator/Handoko
- Meragukan Segalanya
Descartes menyarankan untuk meragukan semua pengetahuan yang diperoleh melalui indra karena indra sering kali menipu. - Mencari Kepastian Dasar
Dari keraguan tersebut, ia menemukan satu kepastian: "Cogito, Ergo Sum" atau "Aku berpikir, maka aku ada". Kesadaran untuk berpikir adalah bukti keberadaan dirinya sendiri. - Membangun Kembali Pengetahuan
Setelah menemukan dasar yang pasti, ia membangun kembali struktur pengetahuan berdasarkan rasionalitas dan bukti logis.
Metode ini menjadi dasar bagi pendekatan ilmiah modern, yang menekankan pada skeptisisme, eksperimen, dan analisis untuk menemukan kebenaran.
Kontribusi pada Filsafat Modern
Baca Juga :
Ide Radikal Nietzsche: Mengapa Pemikirannya Tetap Menginspirasi dan Menantang Dunia Modern?
Pemikiran Descartes menandai transisi dari filsafat abad pertengahan yang berfokus pada doktrin agama ke filsafat modern yang berbasis rasionalisme. Berikut adalah beberapa kontribusinya yang signifikan:
- Dualisme Pikiran dan Tubuh
Dalam Meditations, Descartes memperkenalkan konsep dualisme, yang membedakan antara pikiran (substansi non-materi) dan tubuh (substansi materi). Gagasan ini membuka jalan bagi diskusi mendalam tentang kesadaran dan hubungan antara otak dan pikiran dalam filsafat dan sains. - Fondasi Rasionalisme
Descartes percaya bahwa akal budi adalah alat utama untuk memahami dunia. Ia menolak dogma yang tidak berdasarkan alasan atau bukti logis. - Mendorong Kebebasan Berpikir
Dengan pendekatannya yang kritis, Descartes menginspirasi para pemikir untuk menantang otoritas tradisional dan mengeksplorasi ide-ide baru.
Dampak terhadap Metode Ilmiah Modern
Baca Juga :
Mengapa Nietzsche Mengumumkan 'Tuhan Telah Mati'? Penjelasan di Balik Pemikirannya yang Mengguncang Dunia
Descartes juga memberikan kontribusi besar pada perkembangan metode ilmiah, terutama dalam matematika dan fisika. Dalam karyanya Discourse on the Method (1637), ia menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip matematis dapat digunakan untuk memahami fenomena alam.
Halaman Selanjutnya
Penerapan Prinsip Descartes dalam Ilmu Pengetahuan