Jejak Intelektual Thales: Bagaimana Pemikirannya Membentuk Dasar Ilmu Pengetahuan?

Thales Filsuf dan Matematikawan
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Kontribusi Thales pada Matematika dan Astronomi

Ketika Ilmu Pengetahuan Menjadi Warisan Islam: Jejak Aristoteles dan Para Cendekiawan Muslim

Thales juga memberikan kontribusi signifikan dalam bidang matematika dan astronomi. Ia dikenal sebagai salah satu orang pertama yang memformulasikan teorema geometris. Teorema Thales, yang terkait dengan lingkaran dan sudut segitiga, menjadi salah satu dasar dalam geometri modern.

Dalam astronomi, Thales mengembangkan metode untuk memprediksi gerhana matahari dan bulan. Ia dianggap sebagai orang pertama yang berhasil memprediksi gerhana matahari pada tahun 585 SM, sebuah prestasi yang menunjukkan pemahamannya tentang pola gerakan benda langit. Kemampuan ini bukan hanya revolusioner, tetapi juga menciptakan dasar bagi perkembangan ilmu astronomi.

Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Ketika Sains Adalah Anak Kandung Islam yang Terlupakan

Pengaruh Thales pada Generasi Selanjutnya

Pemikiran Thales membuka jalan bagi para filsuf dan ilmuwan lain untuk melanjutkan eksplorasi terhadap alam semesta. Murid-muridnya, seperti Anaximander dan Anaximenes, melanjutkan pencarian elemen dasar alam dengan pendekatan yang lebih canggih. Selain itu, pandangan rasionalnya menginspirasi filsuf-filsuf besar seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles.

Thales: “Keseimbangan sebagai Inti Keberadaan Alam Semesta"

Di luar Yunani, pengaruh Thales juga terasa dalam perkembangan sains Islam dan Barat. Pemikiran ilmiahnya menjadi dasar bagi metode ilmiah yang digunakan oleh ilmuwan seperti Galileo Galilei dan Isaac Newton berabad-abad kemudian.

Jejak Abadi Thales

Halaman Selanjutnya
img_title