Helen dari Troya: Pahlawan atau Pengkhianat yang Membawa Bencana?
- Image Creator/Handoko
Helen Sebagai Pahlawan: Perspektif yang Berbeda
Namun, ada pandangan yang menyatakan bahwa Helen mungkin adalah korban dari takdir yang dikendalikan oleh para dewa. Afrodit, yang menjanjikan Helen kepada Paris sebagai bagian dari kontes kecantikan para dewi, memainkan peran besar dalam pelarian Helen. Dalam versi cerita ini, Helen tidak memiliki kendali atas keputusannya dan hanya mengikuti kehendak para dewa.
Helen juga digambarkan sebagai sosok yang mencintai kedamaian dan merasa bersalah atas perang yang terjadi. Dalam beberapa versi cerita, ia berusaha menyelamatkan kota Troya dengan mengajukan perdamaian. Helen mungkin menyadari kesalahannya, tetapi ia terperangkap dalam perang yang tidak bisa ia hindari. Dari sudut pandang ini, Helen bisa dianggap sebagai pahlawan yang mencoba mengatasi kesulitan yang dihadirkan oleh takdir dan perjuangannya demi cinta yang dipercayainya.
Perang dan Penderitaan: Dampak dari Keputusan Helen
Keputusan Helen membawa konsekuensi besar bagi bangsa Yunani dan Troya. Perang Troya berlangsung selama sepuluh tahun, menewaskan ribuan prajurit dari kedua belah pihak. Banyak pahlawan besar, seperti Achilles dan Hector, kehilangan nyawa dalam perang yang panjang dan brutal ini. Selain itu, perang ini juga menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi keluarga-keluarga di Yunani dan Troya yang kehilangan anak, suami, dan ayah mereka.
Helen sendiri mengalami penderitaan akibat perang ini. Beberapa versi kisah menceritakan bahwa Helen menyesal dan menginginkan perdamaian. Setelah perang berakhir dan Troya hancur, Helen dikembalikan ke Menelaus, yang membawanya kembali ke Yunani. Namun, hidupnya tidak pernah sama, dan ia terus hidup dengan beban rasa bersalah atas kehancuran yang diakibatkannya.
Pahlawan atau Pengkhianat?