Plato - Orang yang Bijak Berbicara Karena Mereka Memiliki Sesuatu untuk Dikatakan; Orang Bodoh …

Perdebatan Plato dan Kaum Sofis (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/istimewa

Komunikasi di Era Digital

Tolstoy dan Krisis Spiritual: Mencari Makna dalam Kehidupan

Di era digital, kita sering tergoda untuk memberikan pendapat tentang semua hal, bahkan yang tidak kita pahami sepenuhnya. Platform media sosial, dengan fitur “like” dan “share,” memperkuat dorongan ini. Plato mengingatkan kita bahwa berbicara tanpa makna bukan hanya membuang-buang waktu, tetapi juga dapat merugikan.

Masyarakat yang dipenuhi dengan kebisingan verbal bisa kehilangan kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dari yang salah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih kata-kata dengan hati-hati dan berbicara hanya ketika kita memiliki wawasan yang berguna.

Mengenal Zeno dari Citium, Pendiri Stoicisme dan Warisannya dalam Filsafat Modern

Menjadi Bijak dalam Berbicara

Untuk menerapkan ajaran Plato, kita harus belajar berpikir sebelum berbicara. Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah ini benar? Apakah ini baik? Apakah ini bermanfaat? Jika jawaban atas ketiga pertanyaan ini adalah ya, maka berbicara menjadi sebuah tindakan bijak.

Zeno dari Citium: Filsuf Legendaris yang Mengubah Sejarah Stoicisme

Selain itu, penting untuk menyadari bahwa diam bukan berarti lemah. Plato mengajarkan bahwa ada kekuatan dalam keheningan yang penuh makna. Orang bijak memahami kapan harus diam dan kapan harus berbicara, membuat kata-kata mereka lebih berharga.