Rahasia Kebahagiaan Sejati: Ajaran Etis Socrates yang Mengguncang Zaman Modern

Socrates
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATASocrates, seorang filsuf Yunani kuno, dikenal karena ajaran etisnya yang revolusioner. Salah satu gagasannya yang paling terkenal adalah bahwa kebajikan adalah bentuk tertinggi dari kebahagiaan. Meski hidup pada abad ke-5 SM, ajaran Socrates masih sangat relevan hingga saat ini dan dapat dijadikan pedoman dalam mencari kebahagiaan sejati.

Revolusi Stoikisme: Menggali Filosofi Kuno sebagai Jawaban Hidup Era Modern

Ajaran Etis Socrates

Socrates percaya bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa ditemukan melalui kekayaan, kekuasaan, atau kesenangan fisik semata, tetapi melalui kebajikan. Baginya, kebajikan adalah pengetahuan dan kebijaksanaan. Ia mengajarkan bahwa orang yang bijaksana akan selalu bertindak benar karena ia memahami apa yang baik dan buruk.

Warisan Socrates: Bagaimana Pemikirannya Menginspirasi Plato dan Aristoteles?

Menurut Socrates, seseorang yang bertindak dengan kebajikan akan merasakan kebahagiaan yang mendalam dan abadi. Kebajikan ini mencakup sikap-sikap seperti kejujuran, keadilan, keberanian, dan kesederhanaan. Dengan menjalani hidup yang penuh dengan kebajikan, seseorang akan merasakan kepuasan batin yang tidak tergantikan oleh kesenangan duniawi.

Relevansi di Zaman Modern

Dari Socrates ke Aristoteles: Rantai Pemikiran yang Membentuk Peradaban Barat

Di era modern ini, banyak orang mencari kebahagiaan melalui pencapaian materi, seperti karier yang sukses, harta melimpah, atau ketenaran. Namun, seperti yang diajarkan Socrates, kebahagiaan yang sejati lebih dari sekadar pencapaian duniawi. Mengintegrasikan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan kebahagiaan yang lebih mendalam dan bermakna.

Misalnya, dalam konteks karier, bertindak dengan kejujuran dan integritas dapat membawa kebanggaan dan kepuasan batin, meskipun mungkin tidak selalu menghasilkan keuntungan finansial yang besar. Begitu juga dalam hubungan sosial, keadilan dan empati dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan harmonis.

Halaman Selanjutnya
img_title