Runtuhnya Romawi: Bagaimana Korupsi dan Kekacauan Politik Mengakhiri Kekaisaran

Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Korupsi di kalangan militer sering kali berujung pada pengkhianatan. Banyak tentara bayaran dari suku-suku barbar yang dipekerjakan oleh Romawi akhirnya berbalik melawan kekaisaran. Suku Visigoth, misalnya, yang awalnya diizinkan masuk ke dalam wilayah Romawi sebagai sekutu, akhirnya menjarah Roma pada tahun 410 M. Ini adalah salah satu pukulan terbesar bagi kekaisaran dan menjadi simbol kejatuhan Romawi.

Dendam, Kekuasaan, dan Pengkhianatan: Rahasia di Balik Pembunuhan Julius Caesar oleh Brutus

Akhir Kekaisaran: Pelajaran dari Sejarah

Runtuhnya Kekaisaran Romawi adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor yang saling terkait—korupsi, kekacauan politik, ketidakmampuan militer, dan ketidakpuasan sosial. Meskipun ada ancaman eksternal dari suku-suku barbar, penyebab utama kejatuhan Romawi berasal dari dalam. Korupsi yang meluas dan kekacauan politik menciptakan kondisi yang ideal bagi musuh-musuh Romawi untuk menyerang dan menghancurkan kekaisaran ini.

Darah dan Besi: Bagaimana Caesar dan Alexander Agung Membangun Empayar yang Tak Terhentikan

Pelajaran dari sejarah runtuhnya Kekaisaran Romawi tetap relevan hingga hari ini. Ketika suatu negara tidak mampu menjaga integritas politik dan sosialnya, ancaman eksternal dan internal akan menjadi semakin sulit untuk dihadapi. Runtuhnya Romawi adalah pengingat bahwa korupsi dan ketidakstabilan politik dapat menghancurkan bahkan kekaisaran terkuat sekalipun.