Hubungan Genetik pada Endometriosis dan Gangguan Usus
- pixabay
Malang, WISATA – Endometriosis, yang menyerang sekitar 1 dari 10 wanita usia reproduksi, disebabkan oleh pertumbuhan jaringan yang menyerupai lapisan rahim di bagian tubuh lain, seperti tuba falopi, ovarium, kandung kemih atau usus. Penyakit ini dapat menyebabkan kista, kram parah, menstruasi berat dan kemandulan. Penyakit ini juga umumnya dikaitkan dengan masalah gastrointestinal (GI) atau gangguan usus, meskipun hubungan antara endometriosis dan gangguan GI umum belum dipahami dengan baik.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi hubungan genetik antara endometriosis dan beberapa gangguan pencernaan, termasuk Irritable Bowel Syndrome atau sindrom iritasi usus besar (IBS).
Dalam sebuah penelitian terbaru, yang diterbitkan di jurnal Cell Reports Medicine, para ilmuwan menemukan bukti observasi dari kumpulan data hampir 190.000 wanita yang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki endometriosis berisiko lebih tinggi mengalami kondisi GI tertentu, termasuk penyakit usus.
Mereka juga mengidentifikasi daerah-daerah tertentu dari genom yang mengandung varian gen kunci yang terkait dengan endometriosis dan masing-masing kondisi GI ini. Di masa mendatang, data genetik dapat digunakan untuk membantu membuat obat baru atau menggunakan kembali obat yang sudah ada untuk mengobati masalah GI dan endometriosis secara bersamaan, tulis para peneliti dalam laporan mereka.
"Studi ini menunjukkan adanya hubungan genetik terhadap risiko berkembangnya kondisi-kondisi ini yang sering terjadi bersamaan," kata Dr. Linda Guidice, seorang profesor ilmu reproduksi di University of California, San Francisco yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, dilansir dari livescience.com.
Untuk mengungkap hubungan antara endometriosis dan penyakit usus, penulis studi pertama-tama mengamati data dari 188.461 wanita di UK Biobank, sebuah gudang besar data kesehatan dan genetik dari orang dewasa di Inggris. Di sini ditemukan bahwa, dibandingkan dengan wanita tanpa endometriosis, wanita dengan penyakit tersebut dua kali lebih mungkin juga didiagnosis IBS, sekumpulan gejala yang memengaruhi sistem pencernaan, serta 1,4 kali lebih mungkin didiagnosis penyakit gastroesophageal reflux (GERD), bentuk refluks asam kronis yang serius.
Analisis dari data yang mencari hubungan antara versi gen tertentu dan sifat tertentu, mengungkap korelasi genetik antara endometriosis dan IBS serta GERD, serta penyakit tukak lambung (PUD), di mana lapisan saluran cerna terkikis oleh asam lambung atau enzim pencernaan.