Sejarah dan Asal Usul Kata ‘Ba-tik’ yang Jarang Diketahui

Proses membatik
Sumber :
  • Koleksi Elly Martyasrini

Wisata – Batik adalah seni tradisional yang digunakan untuk menghias kain melalui proses pewarnaan dengan teknik khusus menggunakan malam (lilin). Kain batik biasanya dihiasi dengan pola atau motif yang memiliki nilai artistik, filosofi, dan budaya yang mendalam.

5 Tempat Belanja Batik di Jawa Tengah, dari Harga Murah sampai Jutaan Rupiah

Batik sudah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia, khususnya dari daerah Jawa, dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2009.

Sejarah  menunjukkan bahwa batik sudah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Beberapa ahli berpendapat bahwa batik memiliki pengaruh dari India dan Cina, yang merupakan pusat tekstil kuno. Dalam konteks Indonesia, batik diperkirakan berkembang pesat pada masa Kerajaan Majapahit (abad ke-13 hingga ke-15) dan Kerajaan Mataram.

INFO LOKER: Siapkan Semua Persyaratan, Rekrutmen PPPK Jateng 2024 Dimulai, Simak Tahapannya

Pada awalnya, batik merupakan seni yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan, di mana hanya bangsawan atau keluarga raja yang boleh mengenakan pakaian batik. Motif batik pada masa itu sering kali menggambarkan status sosial dan simbol keagamaan. Dalam perkembangannya, batik mulai menyebar ke masyarakat luas dan menjadi bagian penting dari pakaian adat sehari-hari.

Sebenarnya asal usul kata ‘Batik’ adalah dari bahasa Jawa, ‘amBa’ yang berarti menulis, dan ‘tik’ yang berarti titik. Jadi, batik dapat diartikan sebagai menulis atau menggambar dengan titik-titik. Ini mengacu pada teknik dasar pembuatan batik yang menggunakan malam untuk menutupi kain sebelum dicelup dalam pewarna. Dalam Bahasa Jawa kata ‘amba’ juga bisa berarti luas.

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026: Hilgers dan Reijnders Resmi Pindah Federasi, Timnas Harus Dapat Poin

Proses pembuatan batik melalui beberapa tahap, yaitu:

  • Nyungging: Membuat pola atau desain pada kain.
  • Nglowong: Menyusun motif dengan menggunakan canting dan malam untuk menutup bagian-bagian tertentu pada kain yang tidak ingin diwarnai.
  • Nembok: Menutup bagian kain yang besar dengan malam menggunakan kuas besar.
  • Medel: Pencelupan kain ke dalam larutan warna.
  • Ngerok: Menghilangkan malam dari kain setelah pewarnaan.
  • Nglorod: Proses merebus kain dalam air panas untuk menghilangkan sisa malam.

Bagi masyarakat Indonesia, batik bukan hanya sekadar kain, tetapi sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah, filosofi, dan seni. Mulai dari proses pembuatannya yang rumit hingga makna mendalam dari setiap motifnya. Batik menggambarkan kreativitas dan identitas bangsa Indonesia yang sudah diakui di seluruh dunia.

 

Sumber: UNESCO, Indonesia Travel