Alexander Agung dan Mitologi Kekuasaannya: Apakah Dia Dewa atau Manusia Biasa?
- Handoko/Istimewa
Jakarta, WISATA - Nama Alexander Agung sering kali diselimuti dengan mitos dan legenda, yang membuat sosoknya tampak lebih dari sekadar manusia biasa. Dalam banyak kisah, ia digambarkan sebagai figur yang mendekati status ilahi, bahkan beberapa mengklaim bahwa ia adalah titisan dewa. Namun, seberapa banyak dari cerita ini yang sebenarnya hanyalah mitos, dan seberapa banyak yang benar-benar mencerminkan sosok Alexander Agung sebagai pemimpin militer dan penguasa? Apakah dia hanya manusia biasa yang luar biasa atau seseorang yang benar-benar memiliki hubungan dengan para dewa?
Mitos Kelahiran Ilahi Alexander
Salah satu mitos yang paling terkenal tentang Alexander Agung adalah klaim bahwa ia adalah anak dewa. Menurut legenda, ibunya, Olympias, mengatakan bahwa ia dikunjungi oleh Zeus dalam bentuk ular pada malam sebelum Alexander dikandung. Cerita ini menekankan unsur ilahi yang melekat pada kelahiran Alexander dan mengukuhkan posisinya sebagai tokoh yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki kekuatan dari dunia lain.
Namun, kisah ini jelas bersifat mitologis. Pada zaman kuno, mengaitkan tokoh-tokoh besar dengan para dewa bukanlah hal yang asing. Hal ini dilakukan untuk menguatkan legitimasi kekuasaan mereka dan membuat mereka tampak lebih istimewa di mata rakyat. Bagi banyak orang Yunani dan Makedonia, ide bahwa Alexander adalah anak Zeus menjadi simbol kekuatan dan keberanian yang melebihi batas-batas kemanusiaan.
Klaim Dewa dalam Perjalanan ke Mesir
Saat Alexander menaklukkan Mesir, ia menyatakan dirinya sebagai Firaun, yang secara otomatis menempatkannya dalam posisi sebagai dewa di mata rakyat Mesir. Selama kunjungannya ke Siwa Oasis, Alexander mencari ramalan dari orakel Amun-Ra. Orakel ini menyatakan bahwa Alexander adalah anak dewa, yang semakin memperkuat klaim ilahinya. Ini adalah langkah strategis Alexander untuk mengamankan kesetiaan Mesir, tetapi juga menambah elemen mitologis dalam cerita hidupnya.
Namun, di luar Mesir, ada skeptisisme terhadap klaim ini. Beberapa pengikut Alexander sendiri meragukan kebenaran status ilahinya. Sebagian besar rakyatnya tetap menganggap Alexander sebagai manusia yang luar biasa dengan kemampuan militer yang tak tertandingi, tetapi tidak lebih dari itu.