Seberapa Parah Generasi Milenial dan Gen Z Tertipu oleh YOLO, FOMO, dan FOPO?

Gaya Hidup YOLO, FOMO dan FOPO
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Selanjutnya adalah FOMO, yang merujuk pada perasaan cemas atau khawatir akan kehilangan pengalaman berharga yang mungkin dialami orang lain. FOMO sering diperkuat oleh media sosial, di mana individu terus-menerus melihat teman-teman atau orang lain menikmati momen-momen yang tampak lebih baik atau lebih menarik.

Mengapa Stoikisme Melejit di Kalangan Milenial dan Gen Z? Alasan Filosofi Kuno Kini Jadi Fenomena

Dampak Sosial dan Mental

Fenomena FOMO mendorong individu untuk selalu terhubung dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, meskipun terkadang mereka merasa tidak nyaman atau lelah. Akibatnya, ada tekanan untuk tampil di depan publik, untuk selalu terlibat dalam aktivitas yang dianggap "keren," dan untuk memastikan bahwa mereka tidak ketinggalan momen berharga.

Kebahagiaan Bukan Sekadar Mendapatkan Apa yang Diinginkan: Belajar Bersyukur ala Marcus Aurelius

Namun, dampak negatif dari FOMO sangat signifikan. Rasa tidak puas dengan hidup sendiri sering kali muncul, menyebabkan individu mencari validasi dari orang lain, baik melalui media sosial maupun dalam kehidupan nyata. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi dan ketidakmampuan untuk menikmati momen yang ada, karena perhatian mereka teralihkan oleh apa yang sedang dilakukan orang lain.

FOPO: Ketakutan Akan Penilaian Orang Lain

Mengapa Ketenangan Lebih Berharga dari Segala Harta Duniawi

FOPO, atau "Fear of Other People’s Opinion," adalah fenomena yang merujuk pada kecemasan individu terhadap penilaian atau opini orang lain, terutama di media sosial. Di dunia di mana gambar dan video seringkali menjadi ukuran keberhasilan atau kebahagiaan, FOPO menjadi semakin kuat.

Dampak pada Autentisitas Diri

Halaman Selanjutnya
img_title