Ajaran Socrates Tentang Refleksi Diri: Apakah Hidup Kita Sudah Layak Dijalani?

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates, seorang filsuf Yunani kuno yang dikenal karena pertanyaan-pertanyaan mendalamnya, pernah mengatakan bahwa "Hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak layak dijalani." Kalimat ini mungkin terdengar sederhana, tetapi memiliki makna yang begitu mendalam dan menantang bagi kita. Di zaman yang serba cepat seperti sekarang, ketika kita sering terjebak dalam rutinitas harian, kapan terakhir kali kita merenung dan mempertanyakan makna hidup kita?

Makna 'Hidup yang Tidak Diuji' Menurut Socrates: Bagaimana Ajarannya Berlaku di Zaman Sekarang?

Mengenal Socrates dan Ajarannya Tentang Refleksi Diri

Socrates adalah salah satu tokoh utama dalam sejarah filsafat Barat. Ia dikenal bukan karena tulisan-tulisannya—sebab ia tidak pernah menulis apa pun—melainkan karena dialog-dialognya yang diabadikan oleh murid-muridnya, terutama Plato. Metode Socrates terkenal dengan istilah "dialektika" atau "metode elenkhos," di mana ia secara terus-menerus bertanya dan memeriksa keyakinan orang lain untuk menyingkapkan kebenaran yang lebih dalam.

Mengapa Socrates Mengatakan Hidup yang Tidak Diuji Tak Layak Dijalani? Relevankah di Era Modern?rn

Dalam pandangan Socrates, kebijaksanaan sejati berasal dari kemampuan untuk terus merenung, memeriksa diri, dan mempertanyakan segala sesuatu, termasuk prinsip-prinsip moral kita. Menurutnya, hanya dengan cara ini kita bisa menjalani hidup yang bermakna dan layak dijalani. Refleksi diri adalah fondasi utama dari ajarannya.

Mengapa Refleksi Diri Penting dalam Kehidupan Modern?

Ajaran Socrates tentang Hidup yang Diuji: Apakah Kita Benar-Benar Sadar dalam Menjalani Hidup?

Hidup di era digital seperti sekarang membuat kita sering kali kehilangan waktu untuk merenung. Media sosial, pekerjaan, dan berbagai hiburan modern sering kali menyita perhatian kita dan membuat kita lebih banyak berinteraksi dengan dunia luar ketimbang dengan diri kita sendiri. Padahal, menurut Socrates, hidup yang bermakna haruslah disertai dengan refleksi diri secara rutin.

Refleksi diri penting karena melalui proses ini, kita bisa memahami apakah keputusan-keputusan yang kita ambil sejalan dengan nilai-nilai yang kita anut. Kita juga bisa menyadari apakah kita benar-benar bahagia dengan hidup yang kita jalani atau apakah kita hanya mengikuti arus tanpa arah yang jelas.

Halaman Selanjutnya
img_title