UGM: Hilirisasi Produk Inovasi, UGM Gelar Temu Bisnis dengan 40 Perusahaan Swasta dan BUMN

40 Pebisnis Bertemu dalam Business Matching and Virtual Expo UGM
Sumber :
  • Gusti Grehenson

Jakarta, WISATA – 40 perusahaan swasta dan BUMN berkumpul dalam temu bisnis bertajuk “Business Matching and Virtual Expo, Produk Inovasi bidang Petrokimia, Oil and Gas” di Gedung UGM Kampus Jakarta, di Jalan Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (13/9/2024).

Di antara mereka adalah PT Pertamina Gas, Pertamina Patra Niaga, Pupuk Sriwijaya, Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia Pangan, Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim dan Indika Energy.

Temu bisnis ini digelar untuk membangun kolaborasi antara akademisi dan pelaku dunia usaha terkait hilirisasi hasil inovasi riset yang sudah dikembangkan oleh peneliti melalui UGM Science Techno Park.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGMProf. Dr. Wening Udasmoro mengatakan, kegiatan temu bisnis dilakukan untuk menutup kesenjangan antara dunia akademik dan industri, sekaligus menjalankan mandat UGM untuk memproduksi pengetahuan dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat.

“Kedua mandat tersebut dipegang teguh,” ujar Prof. Wening.

Prof. Wening menambahkan, banyak hasil inovasi dari peneliti UGM yang kini dilirik tidak hanya oleh perusahaan dalam negeri, bahkan dari luar negeri.

“Baru-baru ini, ada industri di Jerman yang ingin menggunakan produksi pengetahuan yang dihasilkan oleh peneliti FMIPA, ternyata produksi pengetahuan dan inovasi dari ahli-ahli UGM sudah diakui di tingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Menurut Prof. Wening, selain untuk memperkuat kolaborasi, temu bisnis ini juga untuk hilirisasi produk riset dan inovasi agar bisa diadopsi dan dimanfaatkan langsung untuk kepentingan industri.

“Kita ingin apa yang kita hasilkan bisa bermanfaat bagi industri, karena UGM sebagai kampus komprehensif dari ilmu sains hingga social sains, selain untuk industri, juga memberi manfaat bagi masyarakat luas,” katanya.

‘Spice Up Our Love’ yang akan Dibintangi Lee Sang-Yi dan Han Ji-Hyun, Mengonfirmasi Tanggal Rilis

Pebisnis Bertemu Akademisi UGM untuk Kurangi Kesenjangan

Photo :
  • Gusti Grehenson
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha UGM, Dr. Hargo Utomo, M.B.A. mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendorong berbagai hasil inovasi unggul agar bisa dikerjasamakan dengan industri.

“UGM Science Techno Park dalam lima tahun ke depan akan didorong melakukan downstream inovasi unggul ke industri. Kita ingin, UGM terus menggelorakan semangat inovasi untuk kemajuan negeri,” ungkap Dr. Hargo.

Terkait dengan hal ini, Vice President of Production Planning and Controlling, PT Pupuk Sriwijaya, Baim Ibrahim menyatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya efisiensi pemakaian bahan baku dan energi, agar bisa melakukan penghematan dari sisi biaya produksi dan emisi pembuangannya.

Menurutnya, upaya efisiensi perlu perlakuan khusus adanya teknologi sehingga memberi peluang untuk dikerjasamakan dari hasil inovasi di perguruan tinggi.

“Soal efisien konsumsi bahan baku, saya kira ada yang perlu dikerjasamakan. Dari Fakultas Teknik misalnya, nantinya ada pengembangan proses agar bisa memperoleh proses yang lebih efisien mudah dioperasikan. Dengan (Departemen) teknik kimia, sudah banyak dikerjakan terkait pengolahan limbah terkait lingkungan namun untuk proses (produksi) belum banyak,” katanya.

Di sisi lain, Eko Ricky Susanto selaku Vice President Retail Fuel Sales Marketing Regional Directorate PT Pertamina Patra Niaga menambahkan, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan peneliti dari UGM terkait dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emission tahun 2060.

Beberapa kegiatan Pertamina, sekarang ini sudah diarahkan pada pengembangan energi baru dan terbarukan seperti pengembangan energi geothermal, gas, dan energi hidrogen.

“Energi hidrogen sebagai energi transisi dinilai salah satu energi bersih dan lebih bagus, ke depan di seluruh dunia mungkin nanti akan muncul infrastruktur lebih murah untuk hidrogen,” paparnya.

Di ajang temu bisnis ini, UGM Science Techno Park membuka peluang kolaborasi melalui expo virtual produk inovasi diantaranya karbon nanopori, karbon mesopori, inovasi biofuel dari biji nyamplung bahkan hingga inovasi turunan polimer yaitu bioplastik serta perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup).

Lebih dari 100 inovasi termasuk paten inovasi berstatus granted, ditawarkan untuk menjadi topik penelitian dan pengembangan kolaborasi antara universitas dengan industri.