Apa yang Salah dengan Demokrasi? Kritik Plato dan Relevansinya di Zaman Sekarang
- Image Creator/Handoko
Di era digital, informasi dapat dengan mudah disebarkan dan dimanipulasi, sering kali tanpa melalui verifikasi yang memadai. Hal ini memperburuk kelemahan demokrasi yang sudah ada, di mana keputusan politik dibuat berdasarkan informasi yang salah atau menyesatkan. Plato memperingatkan tentang bahaya retorika yang memengaruhi keputusan rakyat, dan di zaman sekarang, bahaya ini hadir dalam bentuk berita palsu dan propaganda yang tersebar luas di media sosial.
3. Krisis Kepercayaan Terhadap Kepemimpinan Politik
Banyak masyarakat modern mengalami krisis kepercayaan terhadap pemimpin politik mereka. Korupsi, skandal, dan kurangnya transparansi membuat publik semakin skeptis terhadap kemampuan dan integritas para pemimpin yang mereka pilih. Kritik Plato terhadap pemimpin yang tidak kompeten dan hanya mengejar kepentingan pribadi menemukan resonansi di sini, di mana politikus sering kali dilihat lebih mementingkan kekuasaan ketimbang kesejahteraan rakyat.
Apakah Demokrasi Masih Layak Dipertahankan?
Meskipun kritik Plato terhadap demokrasi menunjukkan kelemahan yang serius, bukan berarti demokrasi harus ditinggalkan. Demokrasi, meski tidak sempurna, tetap menjadi sistem yang paling memungkinkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan dan perlindungan hak-hak individu. Namun, agar demokrasi bisa bertahan dan berfungsi dengan baik, beberapa langkah perlu diambil:
1. Pendidikan Politik yang Lebih Baik
Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan demokrasi adalah dengan meningkatkan pendidikan politik masyarakat. Pemilih yang terinformasi dengan baik akan lebih mampu membuat keputusan yang rasional dan tidak mudah terpengaruh oleh retorika populis. Pendidikan politik harus menjadi bagian penting dari kurikulum sekolah dan upaya masyarakat sipil.