Apa yang Salah dengan Demokrasi? Kritik Plato dan Relevansinya di Zaman Sekarang

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

3.    Kecenderungan pada Populisme

Dari Socrates ke Aristoteles: Perjalanan Menuju Puncak Filsafat Dunia

Salah satu kelemahan utama demokrasi, menurut Plato, adalah kecenderungannya untuk mendorong populisme. Dalam demokrasi, pemimpin sering kali mengandalkan retorika populis untuk menarik dukungan, meskipun solusi yang mereka tawarkan tidak selalu realistis atau berkelanjutan. Populisme bisa merusak karena memicu perpecahan dan mendorong kebijakan yang lebih mengutamakan popularitas ketimbang efektivitas jangka panjang.

Relevansi Kritik Plato di Zaman Sekarang

Warisan Abadi Socrates: Bagaimana Pemikirannya Membentuk Plato dan Aristoteles?

Meski pemikiran Plato berasal dari ribuan tahun lalu, banyak kritiknya terhadap demokrasi tetap relevan hingga kini. Di berbagai belahan dunia, demokrasi modern sering kali dihadapkan pada tantangan yang mirip dengan apa yang dikemukakan Plato. Fenomena pemimpin populis, manipulasi informasi, dan rendahnya partisipasi politik yang terinformasi menjadi masalah yang nyata dalam sistem demokrasi saat ini.

1.    Munculnya Pemimpin Populis

Warisan Socrates: Bagaimana Pemikirannya Menginspirasi Plato dan Aristoteles?

Di banyak negara, dari Amerika Serikat hingga Eropa dan Asia, pemimpin populis mendapatkan dukungan dengan janji-janji yang bombastis dan retorika yang menyentuh emosi rakyat. Mereka sering kali memanfaatkan ketidakpuasan masyarakat terhadap status quo untuk meraih kekuasaan. Namun, seperti yang dikhawatirkan Plato, kebijakan populis sering kali tidak didasarkan pada pertimbangan yang mendalam dan cenderung mengabaikan konsekuensi jangka panjang.

2.    Informasi yang Salah dan Manipulasi Media

Halaman Selanjutnya
img_title