Apa yang Terjadi di Pengadilan Socrates? Mengapa Athena Menjatuhkan Hukuman Mati?
- Image Creator/Handoko
Socrates juga menantang tuduhan-tuduhan yang dibuat tanpa bukti konkret. Ia meminta para penuduhnya untuk memberikan bukti nyata atas klaim-klaim tersebut. Namun, meskipun pembelaannya kuat dan argumentatif, Socrates tidak berusaha untuk merayu juri atau mengemis belas kasihan. Sebaliknya, ia menggunakan pengadilan ini sebagai panggung untuk menyampaikan pandangan filosofisnya, bahwa manusia harus hidup dengan integritas dan kebajikan, tanpa takut pada kematian atau hukuman.
Mengapa Athena Menjatuhkan Hukuman Mati?
Meskipun pembelaan Socrates dianggap logis dan meyakinkan oleh beberapa kalangan, banyak anggota juri merasa bahwa ajaran-ajaran Socrates memang merusak stabilitas sosial dan politik Athena. Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan juri untuk menjatuhkan hukuman mati pada Socrates antara lain adalah ketakutan terhadap pengaruh ajarannya, serta keresahan terhadap sikap kritis Socrates terhadap tradisi dan otoritas.
Athena pada waktu itu berada dalam masa yang penuh dengan ketidakstabilan politik dan sosial setelah kekalahan dalam Perang Peloponnesos melawan Sparta. Ketakutan terhadap disintegrasi sosial semakin meningkat, dan suara-suara yang menentang norma-norma tradisional seperti Socrates dianggap sebagai ancaman terhadap kestabilan kota. Sebagai seorang figur publik yang dikenal luas, Socrates menjadi sasaran yang ideal untuk menunjukkan bahwa Athena tidak akan mentoleransi ide-ide yang dianggap berbahaya.
Selain itu, cara Socrates dalam menghadapi pengadilan juga dianggap sebagai bentuk pembangkangan. Socrates menolak untuk menunjukkan penyesalan atau rasa takut, bahkan ketika ia tahu bahwa hidupnya berada di ujung tanduk. Sikap ini membuat banyak anggota juri merasa terprovokasi dan mungkin merasa bahwa satu-satunya cara untuk menjaga wibawa dan kestabilan hukum adalah dengan menjatuhkan hukuman mati.
Mengapa Socrates Tidak Melarikan Diri?
Setelah vonis dijatuhkan, Socrates diberikan kesempatan untuk mengusulkan hukuman alternatif yang lebih ringan, seperti pengasingan atau denda. Namun, ia menolak untuk melakukannya. Baginya, ini adalah bentuk mengakui kesalahan yang tidak ia perbuat. Sebaliknya, ia dengan berani mengatakan bahwa ia layak mendapatkan penghargaan, bukan hukuman, karena telah memberikan manfaat bagi masyarakat Athena melalui ajarannya.