Ancaman Hacker: Bagaimana Phishing Menghancurkan Hidup Anda dalam Hitungan Detik!

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di era digital yang serba canggih ini, kehidupan manusia semakin terhubung dengan internet. Segala hal, mulai dari berbelanja hingga berkomunikasi, dilakukan secara daring. Namun, di balik kenyamanan ini, terdapat ancaman yang mengintai setiap klik dan setiap informasi yang kita bagikan. Salah satu ancaman terbesar dan paling meresahkan adalah phishing, sebuah teknik manipulasi psikologis yang digunakan oleh para penjahat siber untuk mencuri informasi pribadi kita. Dalam artikel ini, kita akan mendalami bagaimana phishing dapat menghancurkan hidup Anda dalam hitungan detik, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dari serangan ini.

APJII: Memacu Pertumbuhan Ekosistem Data Center Nasional untuk Masa Depan Digital

Phishing: Ancaman di Balik Layar Komputer Anda

Phishing adalah salah satu bentuk kejahatan siber yang paling umum dan berbahaya. Phishing merupakan metode yang digunakan oleh penjahat siber untuk menipu korban dengan berpura-pura menjadi entitas yang sah, seperti bank, platform media sosial, atau perusahaan besar lainnya. Tujuannya adalah untuk mencuri informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data sensitif lainnya.

Kiat Jitu Membuat dan Mengelola Password yang Aman dari Ancaman Cyber

Para penjahat ini biasanya mengirimkan email atau pesan teks yang tampaknya berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Pesan tersebut sering kali mengandung tautan atau lampiran yang, ketika diklik, akan mengarahkan korban ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi mereka.

Data Statistik: Mengapa Phishing Begitu Berbahaya?

Autentikasi Dua Faktor (2FA): Solusi Sederhana untuk Menangkal Serangan Hacker

Menurut laporan dari Anti-Phishing Working Group (APWG), jumlah serangan phishing terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2023, jumlah insiden phishing global tercatat lebih dari 1,5 juta serangan, meningkat sekitar 20% dari tahun sebelumnya. Di Indonesia sendiri, serangan phishing menjadi salah satu jenis kejahatan siber yang paling sering terjadi. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat lebih dari 200.000 laporan terkait serangan phishing.

Selain itu, studi dari Verizon Data Breach Investigations Report 2023 menyatakan bahwa sekitar 36% dari semua pelanggaran data yang dilaporkan di seluruh dunia disebabkan oleh serangan phishing. Ini menunjukkan betapa efektif dan merusaknya serangan ini.

Halaman Selanjutnya
img_title