Cara Stoik Mengatasi Kehilangan dan Kekecewaan: Belajar dari Marcus Aurelius

Marcus Aurelius Tokoh Stoicism
Sumber :
  • playground

Menerima Takdir (Amor Fati)

Menguasai Diri Sendiri: Cara Epictetus Memandang Pengendalian Diri sebagai Kekuatan Terbesar

Salah satu konsep kunci dalam Stoikisme adalah amor fati, atau "mencintai takdir". Ini berarti menerima dengan tulus segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, baik yang baik maupun yang buruk. Bagi Marcus Aurelius, takdir bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi sesuatu yang harus diterima dengan rasa syukur. Kehilangan dan kekecewaan adalah bagian dari takdir, dan dengan mencintai takdir kita, kita bisa menemukan kedamaian batin meskipun menghadapi kesulitan yang besar.

Dalam Meditations, Marcus Aurelius menulis, "Apa pun yang terjadi, itu adalah untuk kebaikanmu. Apa pun yang terjadi, itu ada di tangan Tuhan." Pandangan ini mengajarkan kita untuk tidak melawan apa yang tidak dapat diubah, melainkan menerimanya dengan hati yang tenang.

Kutipan Klasik dari Seneca, Marcus Aurelius, dan Epictetus yang Akan Mengubah Hidup Anda

Mengatasi Kekecewaan dengan Perspektif Stoik

Kekecewaan sering kali datang ketika harapan kita tidak terpenuhi. Namun, bagi Stoik, kekecewaan adalah hasil dari harapan yang tidak realistis atau dari ketergantungan kita pada hal-hal di luar kendali kita. Marcus Aurelius mengajarkan pentingnya menjaga perspektif yang tepat terhadap harapan kita. Jika kita terlalu bergantung pada hasil yang tidak dapat kita kendalikan, kita akan sering mengalami kekecewaan.

Berani Menghadapi Ketakutan: Filosofi Stoik yang Akan Menguatkan Mental Anda di Masa Sulit

Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri kita sendiri, bukan dari hal-hal eksternal. Marcus Aurelius menulis, "Sumber kebahagiaan sejati terletak di dalam diri kita. Hal-hal eksternal tidak dapat memberikan kebahagiaan yang sejati." Dengan mengubah cara kita memandang kekecewaan, kita dapat melindungi diri kita dari penderitaan emosional yang tidak perlu.

Menggunakan Kebajikan sebagai Pedoman

Halaman Selanjutnya
img_title