William dari Baskerville: Detektif Filosofis dalam Misteri Abad Pertengahan

The Name of the Rose
Sumber :
  • Tangkapan layar

Pertarungan antara Gnosis dan Agama

Proyek Manhattan: Upaya Rahasia yang Melahirkan Senjata Pemusnah Massal Pertama

Salah satu aspek yang menarik dari karakter William adalah cara dia merespons pertarungan antara pengetahuan (gnosis) dan agama. Dalam dunia abad pertengahan, pengetahuan yang bertentangan dengan doktrin gereja dianggap sebagai ancaman. Namun, William, sebagai seorang Fransiskan, percaya bahwa akal dan pengetahuan dapat berjalan beriringan dengan iman. Melalui karakter William, Eco menggambarkan konflik klasik antara rasio dan iman yang telah menjadi pusat dari banyak pemikiran filosofis selama berabad-abad.

William menolak pemikiran dogmatis yang menganggap bahwa segala sesuatu harus dituruti tanpa pertanyaan. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, baik tentang dogma gereja maupun cara-cara yang lebih rasional dalam melihat dunia. Ini menggambarkan bahwa pengetahuan dan pemahaman dunia tidak harus terbatas pada aturan-aturan yang diberikan, melainkan bisa diperoleh melalui proses pertanyaan dan penalaran yang mendalam.

SEPAK BOLA: Full Bermain, Jay Idzes Bantu Venezia Tahan Imbangi Verona, 1-1

William dan Akal Sehat: Menantang Kekuasaan

Konflik antara William dan pihak-pihak yang berkuasa di biara—termasuk Jorge dari Burgos—juga sangat menarik. Jorge, seorang biarawan tua yang konservatif, mewakili mereka yang ingin menahan kemajuan pengetahuan dan berpihak pada kekuasaan gereja yang sudah mapan. Bagi Jorge, pengetahuan yang bisa mengguncang tatanan agama adalah sesuatu yang berbahaya. Oleh karena itu, ia berusaha menutupi keberadaan buku-buku yang dianggap dapat merusak iman dan moralitas umat manusia.

Paradox of Thrift: Fenomena Ekonomi yang Menggambarkan Situasi Indonesia Saat Ini

Namun, William tidak takut untuk melawan pemikiran sempit ini. Ia mempertanyakan alasan di balik tindakan Jorge dan berusaha untuk mencari kebenaran yang lebih besar, meskipun harus menghadapi risiko. Ini menunjukkan bahwa sebagai seorang filsuf, William lebih memprioritaskan pencarian kebenaran daripada tunduk pada otoritas yang ada.

Kekuatan Akal dan Logika dalam Mengungkap Misteri

Halaman Selanjutnya
img_title