Leila S. Chudori: Penulis Sastra yang Menghidupkan Sejarah Indonesia Melalui Novel
- Cuplikan Layar
Jakarta, WISATA - Leila S. Chudori adalah salah satu penulis Indonesia yang paling dikenal dengan karya-karya sastra yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga sarat dengan kritik sosial dan refleksi sejarah. Nama Leila mulai menjadi sorotan setelah menerbitkan beberapa karya monumental seperti Pulang, Laut Bercerita, dan kumpulan cerpen 9 dari Nadira. Dengan gaya bahasa yang puitis dan narasi yang menggugah, Leila menghadirkan realitas Indonesia dalam bentuk yang tidak hanya memukau, tetapi juga mendalam.
Menelusuri Karya Ikonik Leila S. Chudori
1. Pulang (2012): Kisah tentang Pengasingan dan Kerinduan Tanah Air
Novel ini mengangkat cerita tentang Dimas Suryo, seorang eksil politik yang hidup di pengasingan di Paris setelah peristiwa 1965 di Indonesia. Dimas, bersama rekan-rekannya, mengalami getirnya kehidupan jauh dari tanah air. Konflik utama dalam novel ini adalah pertarungan emosional antara kerinduan pada Indonesia dan kenyataan pahit akibat tekanan politik.
Selain menjadi kisah yang memikat, Pulang juga mengajak pembaca merenungkan bagaimana peristiwa politik di masa lalu berdampak pada kehidupan individu secara personal. Dengan gaya penceritaan yang melompat-lompat antara masa kini dan masa lalu, Leila menciptakan suasana yang dramatis sekaligus reflektif.
Novel ini mendapat sambutan hangat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat internasional. Pada 2015, Pulang memenangkan penghargaan dalam kategori prosa dari Khatulistiwa Literary Award, membuktikan kualitasnya sebagai salah satu karya sastra terbaik Indonesia.
2. Laut Bercerita (2017): Suara yang Hilang di Tengah Gelapnya Rezim