The Meditations: Rahasia Hidup Tenang dari Seorang Kaisar Romawi yang Abadi

The Meditations Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang penuh tekanan dan ketidakpastian, mencari ketenangan batin menjadi kebutuhan universal. Namun, siapa sangka bahwa salah satu panduan paling relevan untuk kehidupan modern ditulis hampir dua ribu tahun yang lalu oleh seorang Kaisar Romawi? Marcus Aurelius, salah satu pemimpin terbesar dalam sejarah, meninggalkan The Meditations, sebuah karya pribadi yang kini menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Niccolò Machiavelli: Strategi Perang dalam The Art of War yang Tetap Relevan di Era Modern

Buku ini bukanlah manifesto politik atau strategi militer, melainkan refleksi pribadi yang ditulis Marcus untuk membimbing dirinya sendiri melalui tekanan hidup. Meski ditulis di tengah perang dan tantangan besar sebagai seorang Kaisar, pesan-pesan dalam The Meditations tetap relevan dan mendalam hingga hari ini.

Marcus Aurelius: Kaisar dan Filsuf

Filosofi Stoik: Pelajaran Abadi dari Marcus Aurelius untuk Hidup Bijaksana

Marcus Aurelius lahir pada tahun 121 M dalam keluarga bangsawan Romawi. Sejak muda, ia dikenal sebagai pemikir yang mendalam, dan akhirnya mengadopsi Stoisisme, sebuah filosofi Yunani kuno yang menekankan kebajikan, ketenangan, dan penerimaan terhadap kenyataan.

Sebagai Kaisar Romawi dari tahun 161 hingga 180 M, Marcus memimpin selama salah satu periode paling menantang dalam sejarah kekaisaran. Ia menghadapi perang, wabah, dan konflik politik yang intens. Namun, di tengah semua itu, Marcus menemukan waktu untuk menulis refleksi pribadinya dalam The Meditations.

Warisan Stoisisme: Filosofi Kuno yang Tetap Relevan untuk Kehidupan Modern

Apa Itu The Meditations?

The Meditations adalah kumpulan catatan yang berisi renungan Marcus tentang kehidupan, kebajikan, dan bagaimana menghadapi tantangan dengan kebijaksanaan. Ditulis dalam bahasa Yunani Kuno, karya ini sebenarnya tidak ditujukan untuk publikasi. Buku ini adalah percakapan Marcus dengan dirinya sendiri, sebuah upaya untuk memperkuat komitmennya terhadap prinsip-prinsip Stoisisme.

Halaman Selanjutnya
img_title