KAGAMA: Ketika “Cakrawala” Menginspirasi Ratusan Penonton Lewat Parade Tari Nusantara
- Christiyanto
Pementasan budaya kemudian bergeser ke arah tengah Nusantara. Tari Condong, Bali, menggambarkan keanggunan, keelokan dan kelihaian para penari kerajaan pada lakon cerita zaman dahulu.
Pementasan Cakrawala (12/08/2023), Tari Condong
- Christiyanto
Setelah dari Bali, penampilan budaya berpindah ke Jawa yang diwakili oleh tari Glipang. Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa penjajahan dulu.
Pementasan Cakrawala (12/08/2023), Tari Glipang
- Christiyanto
“Sebetulnya ini adalah tarian rakyat yang menggambarkan kondisi ketika dijajah Belanda dan terhimpit, mereka bisa bersatu lalu menarikan dan menggambarkan semangatnya,” ujar Belinda ArunarwatiMargono yang menjadi Produser “Cakrawala”.
Pementasan Cakrawala (12/08/2023), Tari Tifa
- Christiyanto
Selanjutnya, perhelatan “Cakrawala” menuju ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tari Tifa. Tarian ini menggambarkan kebersamaan dengan unsur kegembiraan, keramahan serta tekad yang bulat dari masyarakat di sana.