INFO HAJI 2024: Kisah Faizin, Jemaah Haji Tuna Netra Asal Kendal, Jawa Tengah, Sangat Inspiratif

Mochamad Nur Faizin (berpeci putih) dan adiknya, Yuliawan F.
Sumber :
  • kemenag.go.id

Solo, WISATA Mochamad Nur Faizin, berusia 45 tahun, jemaah haji asal Kendal, Jawa Tengah sedang dipapah adiknya, Yuliawan yang berumur 43 tahun, berjalan-jalan di Embarkasi Solo.

Saat ditanya, mengapa pria yang terlihat segar bugar tersebut dipapah, Yuliawan mengungkapkan, sang kakak adalah penyandang disabilitas tuna netra.

Keduanya bersama istrinya masing-masing, terpanggil berhaji tahun ini, dan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 39 Embarkasi Solo (SOC-39).

Kondisi tersebut tidak menghalangi tekad Faizin, untuk berangkat ke tanah suci.

“Modalnya adalah tawakkal, Bismillah semoga kuat,” kata Faizin saat ditemui di kamarnya, di gedung Madinah, Asrama Haji Donohudan, Kamis (23/5/2024).

Awalnya, Faizin berangkat haji pada tahun 2021, sementara adiknya tahun 2022.

Namun karena pandemi Covid-19, keduanya baru berangkat tahun ini.

Bagi Faizin, penundaan ini justru membawa berkah.

“Saya malah bisa berangkat bersama adik saya,” ucap Faizin.

Pria kelahiran tahun 1979 ini menceritakan, ia mengalami gangguan penglihatan sejak tahun 2015.

"Saat itu, mata terasa sakit, dan semakin hari semakin tidak bisa melihat,” kata pria dengan satu putra ini.

Adiknya, Yuliawan menambahkan, sang kakak menderita glukoma, di mana ada tekanan bola mata.

Fisik matanya masih utuh, namun ada gangguan pada saraf penglihatannya.

“Saat proses mata berangsur-angsur semakin tidak bisa melihat itu, rasanya sakit sekali. Dan ketika sudah total tidak bisa melihat, dokter sempat akan mengoperasi, tapi tidak bisa memastikan, apakah operasi akan berhasil atau tidak,” kata Yuliawan.

Faizin pun menerima dan menjalani kondisinya tersebut dengan pasrah.

Hingga akhirnya, tahun ini terpanggil ke Baitullah.

“Mohon doa restunya, semoga kuat dan lancar menunaikan haji,” pinta Yuliawan.

Terhadap layanan Embarkasi Solo, Faizin menilai sangat memuaskan. “Layanan terpadu satu pintunya cepat, kita dilayani dengan cepat, langsung geser berganti jemaah lain. Makanannya juga banyak menunya, enak-enak,” akunya.

(Sumber:kemenag.go.id)

Cinta adalah Jembatan antara Dunia yang Nyata dan Dunia Spiritual: Thales