82% Milenial Singapura Lebih Pilih Melajang, Alasannya Bikin Kaget!
- Image Creator/Handoko
Pemerintah Singapura telah menyadari tren ini dan telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasinya, seperti memberikan insentif keuangan bagi pasangan yang menikah dan memiliki anak. Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor yang mendorong tren melajang, seperti biaya hidup yang tinggi dan norma sosial yang berubah.
Alasan yang Bikin Kaget
Selain faktor-faktor yang disebutkan di atas, survei IPS juga mengungkapkan beberapa alasan lain yang "membuat kaget" mengapa milenial Singapura memilih untuk melajang:
- Ketidakpastian Ekonomi: Milenial Singapura hidup di era yang penuh dengan ketidakpastian ekonomi. Pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi global telah membuat mereka khawatir tentang masa depan dan stabilitas finansial mereka. Hal ini membuat mereka ragu untuk menikah dan memiliki anak.
- Tekanan Sosial: Milenial Singapura seringkali merasakan tekanan sosial untuk menikah dan memiliki anak. Namun, mereka juga merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi diri mereka sendiri dan mencapai tujuan pribadi mereka. Hal ini dapat membuat mereka merasa terjebak dalam dilema antara menikah dan mengejar impian mereka.
- Ketidakpercayaan pada Institusi Pernikahan: Beberapa milenial Singapura memiliki pandangan negatif tentang pernikahan. Mereka melihat banyak pernikahan yang gagal di sekitar mereka dan merasa bahwa pernikahan tidak lagi relevan di era modern. Hal ini membuat mereka enggan untuk menikah dan berisiko mengalami kegagalan yang sama.
Tren melajang di kalangan milenial Singapura adalah fenomena kompleks yang didorong oleh berbagai faktor. Penting untuk memahami faktor-faktor ini dan mencari solusi yang dapat membantu mendorong pernikahan dan membangun keluarga di negara tersebut.