Kisah Pilu sebelum Kematian Socrates yang Dramatis

Socrates
Sumber :
  • Amino

Jakarta, WISATA - Kisah hidup Socrates, seorang filsuf Yunani kuno, penuh dengan kebijaksanaan, konflik, dan akhir yang tragis. Sebelum kematiannya yang dramatis dengan meminum racun, ada berbagai peristiwa pilu yang mengiringi perjalanan hidupnya.

Socrates: "Keadilan adalah Memberikan kepada Setiap Orang Apa yang Menjadi Haknya"

Perjuangan melawan Kebodohan

Socrates lahir di Athena pada sekitar tahun 470 SM. Sebagai seorang pemikir yang teguh, Socrates mengabdikan hidupnya untuk mencari kebenaran dan menyebarkan pengetahuannya kepada orang lain. Namun, di tengah-tengah upayanya untuk membimbing orang lain menuju pemahaman yang lebih baik, Socrates sering kali dihadapkan pada ketidakpekaan dan kebodohan orang-orang di sekitarnya.

Socrates: "Keadilan adalah Kebajikan dari Jiwa."

Pertentangan dengan Elite Politik

Pendekatan Socrates yang kritis terhadap norma-norma sosial dan politik pada masanya sering kali membuatnya bertentangan dengan elit politik Athena. Dia secara terbuka menentang tirani dan korupsi, yang membuatnya tidak populer di kalangan penguasa kota. Konflik dengan kekuasaan politik memuncak ketika Socrates didakwa atas tuduhan menghujat agama-agama tradisional dan merusak moralitas kaum muda.

9 Kutipan tentang Keadilan dari Socrates, Plato, dan Aristoteles sebagai Inspirasi

Pengadilan yang Kontroversial

Pada tahun 399 SM, Socrates diadili di pengadilan Athena atas tuduhan menghina dewa-dewa kota dan mempengaruhi pemuda untuk berpikir dan bertindak secara tidak pantas. Dalam pengadilan yang kontroversial itu, Socrates dengan tegas membela dirinya sendiri, tetapi akhirnya dinyatakan bersalah oleh mayoritas juri yang terdiri dari warga kota yang tidak senang dengan pemikirannya yang kontroversial.

Halaman Selanjutnya
img_title