Bencana Tanah Gerak di Jombang, Belasan Rumah Ambles

Rumah yang Rusak dan Miring ketika Ditinjau Pemerintah Setempat
Sumber :
  • Instagram/wargajombang

Jombang, WISATA – Bencana tanah gerak terjadi di Jombang yang mengakibatkan belasan rumah warga ambles, retak-retak dan beberapa di antaranya sudah miring hampir roboh.

YOGYAKARTA: BPBD DIY Imbau Wisatawan Waspadai Palung dan Ubur-Ubur di Pantai Selatan Yogyakarta

Tanah gerak yang mengakibatkan amblesnya belasan rumah warga terjadi di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang terjadi pada kamis 7 Maret 2024 sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, seperti dilansir dari jombangkab.go.id. 

Bencana tersebut termasuk kategori yang agak parah karena intensitas hujan yang cukup tinggi. Terpantau akses jalan yang terdampak tanah gerak rusak, demikian juga belasan rumah warga ambles sekitar 40 cm sampai 1 meter.

Makna Tersirat di Balik Bencana: Interpretasi Bait 14 Jangka Jayabaya

Menurut warga setempat, terjadi hujan deras pada tengah malam, kemudian terasa getaran dan suara ledakan, pintu rumah sudah terkunci dan tidak bisa di buka, sehingga harus ditendang keras-keras untuk bisa keluar rumah. Pada saat itu kondisi rumah sudah ambles sedalam 1 meter. Karena keadaan yang membahayakan tersebut, warga terdampak mengungsi ke rumah-rumah tetangga yang masih utuh dan terpaksa tidur di teras-teras rumah, karena tidak berani kembali.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jombang, saat ini terus melakukan pemantauan pergerakan tanah di lokasi tanah ambles di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam. 

Diguncang Gempa Bumi Sebanyak 78 Kali, Begini Prediksi Gempa Susulan di Tuban

Kepala BPBD Jombang, Bambang Dwijo Pranowo mengatakan, bahwa adanya bencana tanah gerak ini akan segera dirapatkan bersama, untuk saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan warga terlebih dahulu, dengan mendirikan posko untuk kebutuhan makan. Sedangkan tempat pengungsian warga sementara ini dilakukan di rumah-rumah kerabat yang tidak terdampak.

“Tempat mengungsi warga untuk sementara ada di keluarganya dan dapur umum nanti kita buka di balai desa,” kata Bambang. “Ada 11 rumah yang terdampak paling parah dengan 34 anggota keluarga.  Kondisi paling parah sudah ambruk dan sudah dibongkar.” 

Halaman Selanjutnya
img_title