Mencintai Adalah Menghendaki Kebaikan Orang Lain: Pesan Kebajikan ala Thomas Aquinas
- Highbro
Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan modern, mungkin mudah bagi kita untuk melupakan esensi dari cinta yang sejati. Namun, sebuah kutipan dari seorang filsuf dan teolog Katolik abad pertengahan, Thomas Aquinas, mengingatkan kita akan hakikat yang paling murni dari cinta: "To love is to will the good of the other" (Mencintai adalah menghendaki kebaikan orang lain).
Kutipan ini tidak hanya menyentuh urusan hati, tetapi juga menggugah tindakan nyata. Cinta sejati, menurut Aquinas, bukanlah semata-mata tentang perasaan atau emosi yang kita rasakan, melainkan kemauan untuk memperjuangkan kebaikan orang lain. Ini bukan tentang diri kita sendiri, tetapi tentang kepentingan dan kebaikan orang lain.
Dalam konteks hubungan interpersonal, kutipan ini mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi kita sendiri. Ini berarti bersedia untuk memberikan waktu, perhatian, dan pengorbanan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan mereka. Cinta yang sejati tidak egois; ia membangun, memberi, dan mendorong pertumbuhan bersama.
Tidak hanya relevan dalam hubungan pribadi, pesan Aquinas tentang cinta juga memiliki implikasi yang dalam dalam konteks sosial dan global. Dalam dunia yang terus berubah dan terkadang penuh dengan konflik, cinta yang sejati bisa menjadi pendorong untuk perdamaian, persatuan, dan keadilan. Ketika kita menghendaki kebaikan orang lain, kita berusaha untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.
Oleh karena itu, dalam setiap tindakan kita, baik dalam hubungan personal maupun dalam lingkup sosial yang lebih luas, mari kita mengingat pesan dari kutipan Thomas Aquinas ini. Mencintai bukanlah sekadar kata-kata, tetapi sebuah panggilan untuk bertindak, memberi, dan menghendaki kebaikan bersama. Dan mungkin, dengan menghidupkan nilai-nilai cinta yang sejati ini, kita dapat membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih indah untuk kita semua.