Stoicisme: Kebajikan sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan

Marcus Aurelius Tokoh Populer Stoicism
Sumber :
  • History

Malang, WISATA - Dalam Stoicisme, konsep kebajikan memegang peranan kunci untuk mencapai telos, yaitu tujuan akhir manusia. Para filsuf Stoa berpendapat bahwa hanya kebajikan yang dibutuhkan untuk membawa pikiran kita ke kondisi selaras dan meraih telos.

25 Kutipan Terbaik dari Immanuel Kant: Filsuf Kritisisme yang Mengubah Cara Kita Berpikir tentang Pengetahuan

Apa itu kebajikan dalam Stoicisme?

Stoa memandang kebajikan sebagai kesempurnaan akal budi manusia. Individu yang berbudi luhur telah mengembangkan kekuatan berpikirnya secara maksimal, sehingga hidupnya tidak hanya menjadi ekspresi tertinggi dari sifat manusia, tetapi juga mencerminkan kondisi ilahi.

Socrates: "Kebahagiaan Bukanlah Hadiah, Melainkan Hasil dari Perjalanan Batin yang Terus Menerus"

Dengan kata lain, hidup berbudi luhur berarti hidup selaras dengan alam manusia dan alam ilahi secara bersamaan.

Bagaimana kebajikan dihubungkan dengan pengetahuan?

Zeno dari Citium: “Kehidupan Tidak Pernah Kekurangan Keindahan, Hanya Mata Kita yang Sering Tertutup”

Stoa mengidentifikasi kebajikan sebagai bentuk pengetahuan. Alasannya, karena kebajikan merupakan kesempurnaan dari rasionalitas manusia, dan pengetahuan adalah pencapaian rasional tertinggi yang bisa kita raih.

Misalnya, keberanian didefinisikan sebagai pengetahuan tentang apa yang harus dihadapi dan ditakuti. Stoa berpendapat bahwa semua kebajikan saling terkait, sehingga siapapun yang memiliki satu kebajikan, pada dasarnya memiliki semuanya.

Halaman Selanjutnya
img_title