Menko Luhut Lakukan Uji Coba LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kereta Cepat Jakarta Bandung
Sumber :
  • maritim.go.id

Tegalluar, WISATA- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, melakukan uji coba LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Kamis. Dalam kesempatan itu, Menko Luhut merasakan sensasi kenyamanan dan kecepatan yang luar biasa. Perjalanan dari Halim ke Padalarang sejauh 125 kilometer hanya memakan waktu 25 menit. Kemudian dilanjutkan dengan kereta feeder menuju pusat kota Bandung yang memakan waktu 20 menit. Dengan demikian, total waktu tempuh Jakarta-Bandung menggunakan KCJB hanya 45 menit.

Dekarbonisasi ASEAN: Indonesia Siap Jadi Eksportir Utama Energi Terbarukan

Menurut Menko Luhut, kenyamanan yang dirasakan membuktikan bahwa kereta cepat adalah pilihan transportasi yang smooth dan seamless untuk perjalanan dari Jakarta ke pusat kota Bandung. Selama uji coba, Menko Luhut dan jajarannya merasakan kecepatan kereta yang mencapai 350 km/jam, sesuai dengan ketentuan kecepatan yang ditetapkan saat operasional nantinya.

"Pada masa depan, akan ada 68 perjalanan per hari dengan rata-rata 600 penumpang dalam satu perjalanan. Saya yakin hal ini akan membuat orang merasa lebih nyaman datang ke sini (menggunakan KCJB). Saya juga berterima kasih kepada Tuan Liu (Chairman China Railway) yang memiliki pengalaman dengan kereta cepat sepanjang 40 ribu km di Tiongkok. Jadi, mereka sangat canggih," ujar Menko Luhut kepada awak media.

Luhut Pandjaitan: Kerja Sama Energi Bersih Indonesia-Singapura Perkuat Posisi Indonesia di Kancah Gl

Menko Luhut juga menjelaskan bahwa China Railway (CR) bersedia mentransfer teknologi kepada Indonesia. Hal ini terjadi berkat dukungan program hilirisasi yang dilakukan pemerintah, sehingga bahan-bahan untuk kereta cepat akan diproduksi di dalam negeri.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, turut memberikan kesaksiannya terkait aspek keamanan selama uji coba tersebut. Menurutnya, uji coba tersebut berjalan dengan aman dan tanpa goyangan yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa rel konstruksi telah dibangun dengan baik. Selain itu, pihaknya juga merasakan adanya sound barrier sehingga mereka dapat berbicara secara normal di dalam kereta.

Kolaborasi Strategis Indonesia-Singapura, Tonggak Baru Energi Terbarukan