Apa Itu Overthinking? Simak Penjelasan, Penyebab, dan Solusinya

Overthinking Sangat Mempengaruhi Kesehatan Mental
Sumber :
  • Isnaen Adi Kurniadi

Jakarta, WISATAOverthinking sangat mempengaruhi kesehatan mental kita. Overthinking adalah istilah yang sering ditujukan kepada orang-orang yang terlalu berlebihan dalam berpikir. Tetapi, jangan  menyamakannya dengan seorang pemikir, karena orang yang bersikap overthinking  sering kali memikirkan hal-hal sepele secara berlebihan. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kesehatan mental kita.

Dari UNDIP ke UNAIR: Perjalanan Inspiratif Prof. Dr. Kismiyati Guru Besar FPK UNAIR

 

Salah satu contoh keadaan yang seringkali terjadi, dilansir dari chanel youtube satu persen, misalnya saat bangun pagi , ternyata kamu kesiangan, dan kamu harus buru-buru untuk pergi ke tempat kerja karena ada meeting pagi ini. Di saat bersamaan, kamu menyesal karena tidur terlalu larut yang membuat kamu kesiangan dan kamu khawatir kamu akan dimarahi oleh atasanmu.

SOLO: Terus Berbenah, Lagi Ada Pembangunan Taman Plaza Manahan di Dekat Flyover Manahan

 

Saat bekerja, pikiranmu melayang ingin makan ini dan itu. Namun, saat kamu  sedang makan, pikiranmu hanya tertuju pada pekerjaan kantormu. Sadarkah? Bahwa sejatinya manusia tidak benar-benar hidup pada saat ini dan detik ini. Kebanyakan manusia  hidup dengan penyesalan masa lalu dan kekhawatiran akan masa depan .

DEKLARASI ISTIQLAL: Apa Sih? Simak Penjelasannya...

 

Padahal, momen yang paling penting dalam hidup adalah saat ini, masa lalu hanyalah kumpulan momen saat ini yang telah berlalu, dan masa depan merupakan kumpulan momen saat ini yang menunggu untuk hadir dalam hidup.

 

Betapa keresahan kita akan sia-sia belaka karena masa lalu tidak akan dapat digariskan ulang, maka yang bisa kita lakukan adalah mengoptimalkan power masa kini utuk mengubah masa depan menjadi lebih baik. Lakukanlah yang terbaik, nikmati prosesnya, fokuslah mengerjakan hal sebaik mungkin yang  bisa dilakukan di masa sekarang, tanpa terlalu banyak mengkhawatirkan  kemungkinan terburuk di masa depan.

 

Dikutip dari buku How to Be Bbrilliant Thinker bahwa pikiran kita seringkali menciptakan analisis dan pemahaman, namun keduanya  kerap berujung pada ketakutan dan kecemasan.

 

Solusinya adalah kita harus memahami arti dari hidup untuk saat ini. Sejatinya setiap orang sudah dipenuhi bahagia dalam dirinya, yang ia perlukan hanya kesadaran akan saat ini. Orang yang selalu hidup dengan pikirannya akan kehilangan kesadarannya. Ia akan hidup dalam kecemasan, ketakutan, dan penderitaan.

 

Berada di sini, berarti juga berada saat ini, hal ini tentu  membutuhkan penerimaan atas apa yang ada sekarang ini. menerima bukan berarti pasrah dan menyerah pada keadaan. Sebagian besar penderitaan memang berada pada pikiran kita sendiri. Tetapi tentu ada hal-hal yang terjadi diluar kendali kita.

 

Berikut salah satu contohnya, misalkan kita  merasakan rasa sakit karena kehilangan seseorang yang sangat dicintai, saat kehilangan orang yang dicintai, tentu kita merasa berduka dan sedih, tetapi saat anda menerima ini sebagai bagian hidup apa adanya dan tidak bisa diubah, itu artinya anda telah menerima.

 

Menerima artinya kita tidak lagi menghabiskan waktu untuk berharap. Ketika kita menerima keadaan sepenuhnya, segala pikiran cemas dan takut akan lenyap. Kita lalu bisa tenang dan damai menghadapi apa yang terjadi.

 

Apapun yang kita lawan pasti akan menguat. Apapun yang kita lawan dan tolak justru akan semakin menguasai kita. Sebaliknya,  jika kita membiarkan segala sesuatu ada secara ilmiah, kita tidak akan mengalami tegangan dan pertentangan.

 

Jika kita tidak menolak apapun, maka akan bisa mencapai kejernihan pikiran dan kedamaian hati. Pada titik ini, kesadaran kita akan hidup untuk saat ini akan meningkat, kita akan memiliki pikiran yang jernih dan lebih bijak untuk menanggapi apapun yang terjadi.

 

Tanpa disadari betapa banyak orang yang menggantungkan kebahagiaan di masa lalu atau di masa depan. Masa lalu memberikan identitas pada diri kita. Masa depan memberikan janji tentang hidup yang lebih baik. Namun jika dipikirkan secara jernih dan mendalam, sejatinya keduanya tidak ada. Keduanya hanyalah ilusi. Kebanyakan manusia tidak benar-benar hidup untuk saat in, bukan?

 

Lebih bijaklah dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi. Dan cobalah kendalikan diri Anda untuk lebih memahami arti penting dari hidup untuk saat ini.

 

Semoga dapat mengubah cara pandang kita tentang pentingnya memaknai hidup untuk saat ini, agar rasa overthinking yang selama ini menggangu kita dapat diredakan