Potensi Perikanan Labuan Bajo Menjadi Andalan Ekspor ke Malaysia dan Singapura

Panen ikan
Sumber :
  • pixabay

Labuan Bajo, WISATA – Labuan Bajo ternyata tak hanya dikenal sebagai destinasi wisata. Potensi perikanannya juga bisa menjadi andalan ekspor. Belum lama ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor perdana sebanyak 483 kg ikan segar dari Bandara Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan negara tujuan Malaysia dan Singapura. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Terapkan Blue Economy untuk Optimalkan Sektor Perikanan

Dalam siaran pers yang dikeluarkan KKP, Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Bima Jonison Petrus mengatakan, bahwa sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) BPPMHKP, jajarannya melakukan quality assurance untuk memastikan mutu dan keamanan komoditas perikanan yang akan dilalulintaskan dari/ke NTT. Quality assurance tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan ikan dan bimbingan teknis pengecekan sarana pelaku usaha hingga terbitnya sertifikat kesehatan (health certificate) ikan.

 

Event Berkelas Dunia Hadir di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas pada Tahun 2024

Panen ikan

Photo :
  • indonesia.go.id

 

Simulasi Penanggulangan Potensi Penyakit Pastikan Wisata Prioritas Labuan Bajo Aman dari Wabah

Adapun komoditas yang diekspor meliputi 35 kg ikan tenggiri segar, 78 kg ikan kakap merah segar dan ikan kerapu segar diekspor menuju negara Malaysia. Selain itu, sebanyak 254 kg ikan tenggiri segar dan 116 kg ikan kerapu segar diekspor menuju negara Singapura yang diekspor CV Labuan Bajo Fishery.

Perlu diketahui, selama ini Malaysia menjadi pasar terbesar, dengan volume transaksi mencapai 31,66 ribu ton atau 60,82% dari total ekspor ikan segar nasional. Nilai ekspor ikan segar ke negeri jiran mencapai USD51,09 juta. Sedangkan, Singapura volume transaksinya mencapai 14,59 ribu ton dengan nilai USD34,52 juta.

Jonison berharap, ekspor perdana ini menginspirasi pelaku usaha lain untuk turut melakukan ekspor. Dikatakannya, Labuan Bajo sebagai daerah wisata juga memiliki potensi perikanan yang luar biasa. Dia menyebut SKIPM Bima secara terbuka menyediakan ruang konsultasi bagi mereka yang ingin menjangkau pasar luar negeri, khususnya dari sisi administrasi.

 

Panen ikan

Photo :
  • IG/manggarai.visual

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan dukungan teknis guna mendukung implementasi lima program prioritas. Di antaranya quality assurance (QA) berbasis digital yang telah dijalankan BP2MHKP. Menteri Trenggono menyebut karantina dan pengendalian mutu menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu hasil perikanan.

 

Sumber : Indonesia.go.id