KTT ke-43 ASEAN: Ribuan Personel Polri Dikerahkan untuk Pengamanan KTT ASEAN 2023, Ini Rinciannya
- IG/divisihumaspolri
Wisata – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, 1.679 personel Polri akan dikerahkan untuk mengamankan skema rekayasa lalu lintas jalur delegasi KTT ke-43 ASEAN. “Untuk pengamanan rute sebanyak 1.128 personel, 300 personel untuk pengamanan parkir dan 251 personel untuk pengawalan,” kata Sandi dalam keterangan tertulisnya. Selain itu personel Polri yang dikerahkan juga ditugaskan untuk membantu kerja Paspampres dalam mengamankan mobilitas para delegasi KTT ASEAN 2023 ini.
Dilansir dari Infopublik.id, untuk menyukseskan skema rekayasa lalu lintas yang disiapkan oleh Polri tersebut, pihak kepolisian juga telah meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberlakukan pembatasan pergerakan kendaraan besar dan dibarengi dengan kebijakan work from home (WFH), termasuk untuk kegiatan belajar mengajar, dihimbau untuk dilakukan secara daring selama kegiatan berlangsung.
Disamping permintaan kerjasama dengan berbagai departemen Pemerintah, Sandi juga meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak aktivitas akibat skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan tersebut. “Kami minta maaf dan meminta masyarakat memaklumi jika nanti saat beraktivitas terkena penutupan jalan atau rekayasa lalu lintas saat rombongan delegasi melintas,” ujarnya. Sandi juga mengimbau kepada masyarakat yang akan beraktivitas di sekitar venue KTT ASEAN untuk tetap mematuhi arahan dari petugas kepolisian.
Rekayasa lalu lintas terkait KTT ke-43 ASEAN ini akan diberlakukan pada 5-7 September 2023 saat KTT ke-43 ASEAN berlangsung. Yang lokasi kegiatannya meliputi : Balai Sidang Jakarta (JCC), The Sultan Hotel, Sekretariat jendral ASEAN, Istana merdeka, The St. Regis Jakarta, Taman pelataran Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Sementara itu, dikutip dari instagram @divisihumaspolri, Polri menggunakan moda transportasi listrik untuk pengawalan dan pengamanan delegasi negara menuju venue-venue KTT ke-43 ASEAN 2023. Penggunaan alat transportasi listrik tersebut juga untuk menunjukkan bahwa Polri mendukung dan ikut serta dalam upaya Indonesia untuk mendorong transisi energi fosil menuju energi baru terbarukan.