Pantauan Kualitas Udara DKI Jakarta, Kamis 24 Agustus 2023: Tidak Sehat Terhadap Kesehatan
- Pexels
Jakarta, WISATA - DKI Jakarta, yang merupakan pusat aktivitas ekonomi dan sosial Indonesia, sekali lagi menghadapi masalah serius terkait kualitas udara. Data terbaru dari The Weather Channel menunjukkan bahwa kualitas udara di DKI Jakarta sangat mengkhawatirkan, dengan indeks kualitas udara mencapai angka 164, yang masuk dalam kategori "Tidak Sehat". Hal ini mengindikasikan bahwa semua orang yang berada di DKI Jakarta mungkin akan mengalami dampak kesehatan, sementara anggota kelompok sensitif, seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan masalah pernapasan, berisiko mengalami dampak yang lebih serius.
Polutan Utama dan Dampaknya:
1. PM2.5 (Materi partikulat kurang dari 2,5 mikron): Polutan utama hari ini adalah PM2.5 dengan tingkat 84.76 µg/m3, yang diklasifikasikan sebagai "Tidak Sehat". Partikulat ini sangat kecil dan dapat memasuki sistem pernapasan, menyebabkan gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.
2. CO (Karbon Monoksida): Tingkat karbon monoksida (CO) masih dalam kategori "Baik" dengan tingkat 1427.7 µg/m3. Meskipun begitu, perlu diperhatikan bahwa tingkat CO yang tinggi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan.
3. NO2 (Nitrogen Dioksida): Tingkat nitrogen dioksida juga dalam kategori "Baik" dengan tingkat 48.15 µg/m3, memberikan sedikit kelegaan bagi warga DKI Jakarta.
4. O3 (Ozon): Ozon (O3) juga berada dalam kategori "Baik" dengan tingkat 95.91 µg/m3, yang menunjukkan tingkat pencemaran yang lebih rendah dari sebelumnya.
5. PM10 (Materi partikulat kurang dari 10 mikron): Tingkat PM10 masih dalam kategori "Sedang" dengan tingkat 124.36 µg/m3, yang tetap memerlukan kewaspadaan karena partikulat ini dapat memengaruhi kualitas udara.
