Kisah Para Sufi: Rabiah, Perempuan Sufi yang Mengajarkan Bahwa Surga Tak Sepenting Cinta-Nya

Perjalanan Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Rabiah juga sering dianggap sebagai pendobrak pertama yang memperkenalkan konsep "cinta murni" dalam tasawuf. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh besar seperti Maulana Rumi, Al-Hallaj, hingga Ibn Arabi. Ia membuka jalan bagi spiritualitas yang lebih personal, lembut, dan penuh kedalaman emosional.

Kisah Para Sufi: Umar Ibn al-Farid, Penyair Sufi yang Mengukir Makna dalam Setiap Syair Cintanya

Warisan yang Abadi

Rabiah tidak meninggalkan banyak tulisan. Warisannya adalah kisah-kisah lisan, doa-doa yang menyentuh kalbu, dan ajaran-ajaran yang hidup dalam hati para pencari Tuhan. Ia menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa menjadi tonggak spiritual, bahwa cinta bukan monopoli laki-laki atau ulama formal.

Kisah Para Sufi: Hujjatul Islam, Ketika Al-Ghazali Membuktikan Ruh Lebih Dalam dari Logika

Pesan Rabiah sangat relevan dengan zaman ini, ketika banyak orang mulai merasa kosong meski dikelilingi oleh kemajuan teknologi dan kemewahan. Dalam keheningan spiritual Rabiah, kita diajak untuk mencintai tanpa pamrih, memberi tanpa mengharap kembali, dan menyembah tanpa syarat.

“Jangan kau pikir Tuhan hanya pantas disembah karena janji surga,
Ia layak dicintai karena Dia adalah Cinta itu sendiri.” — Rabiah al-Adawiyah

Abu Hamid Al-Ghazali: Penempuh Jalan Gelap yang Menemukan Cahaya Tasawuf