Kebakaran Hutan Maui Meluluhlantakkan Lahaina, Korban Jiwa Mencapai Lebih dari 90 Orang
- tangkap layar Tik Tok/Flat Earth Community)
Lahaina, WISATA – Kebakaran hutan telah menjadi bencana yang besar di pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat dan telah menewaskan puluhan orang serta meluluhlantakkan kota Lahaina. Ditengarai korban jiwa telah mencapai 90 orang lebih.
Kebakaran eksplosif yang telah menewaskan puluhan orang tersebut menyebabkan ribuan orang terlantar. Bahkan setelah terjadinya kebakaran tersebut kota Lahaina yang usianya telah mencapai 3 abad hangus menjadi abu.
Dilansir dari theguardian.com, kebakaran hutan terjadi awal pekan ini dan dipicu oleh angin kencang dan kering yang dengan cepat menyebar ke daerah yang berpenduduk. Kecepatan dan kekuatan kobaran api mengejutkan pejabat setempat.
Kebakaran besar pertama tampaknya dimulai lewat tengah malam pada hari Selasa. Kobaran api mulai membesar menjelang pagi dan menyebar ke Lahaina. Angin yang dibawa oleh Badai Dora, membantu api melintasi pesisir Lahaina dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Api yang menyebar demikian cepat membuat penduduk melarikan diri ke laut, di mana penjaga pantai telah menyelamatkan belasan orang dari air.
Pada Rabu pagi kota bersejarah Lahaina telah rata dengan tanah.
Hari Minggunya korban tewas telah mencapai 93 orang dan kemungkinan akan bertambah. Tim pencarian dan penyelamatan yang didatangkan dari California telah bergabung untuk menemukan korban yang selamat dan melakukan identifikasi pada korban jiwa.
Staf pemadam kebakaran Maui telah bergabung dengan penjaga nasional dan tim penyelamat lainnya untuk berjuang melawan api dan mencari korban yang selamat. Sebenarnya pemadam kebakaran Maui hanya dirancang untuk mengatasi kebakaran di perkotaan, bukan hutan atau alam liar dan di sini hanya tersedia 65 petugas pemadam kebakaran saja.
Sampai saat ini kru masih memadamkan api di seluruh Maui dan kepulauan Hawaii, di daerah dan ekosistem yang sebelumnya tidak menghadapi ancaman kebakaran hutan yang signifikan. Para ahli mengatakan, bahwa meskipun kebakaran di seluruh pulau didorong oleh banyak faktor, namun krisis iklim tidak dapat disangkal, telah memperburuk keadaan.
Jalan menuju pemulihan setelah kebakaran juga telah dilakukan. Ribuan turis telah dievakuasi dari pulau tersebut. Sementara itu warga tengah menyusun daftar orang hilang di tempat penampungan sebagai hunian sementara penduduk yang kehilangan tempat tinggal. Namun demikian, karena akses ponsel tidak ada serta beberapa daerah masih belum bisa diketahui kabarnya karena kebakaran, jumlah korban jiwa dan orang hilang sebenarnya juga belum jelas