Mutiara Hikmah: Mansur Al-Hallaj – Sufi Kontroversial yang Mencintai Tuhan Tanpa Batas

Mutiara Hikmah dari Para Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA - Dalam sejarah tasawuf, nama Mansur Al-Hallaj selalu mengundang perhatian dan perdebatan. Ia dikenal sebagai salah satu sufi yang paling kontroversial, namun juga sangat dicintai karena pengabdiannya yang luar biasa kepada Allah. Dengan cintanya yang tanpa batas kepada Tuhan, Mansur Al-Hallaj mengajarkan bahwa pengorbanan diri dan keikhlasan dalam mencintai Sang Pencipta adalah jalan menuju pencerahan batin.

Kisah Para Sufi: Shams Tabrizi, Sufi Misterius yang Membakar Jalan Rumi ke Surga Cinta

Kehidupan dan Latar Belakang Mansur Al-Hallaj

Mansur Al-Hallaj lahir di Persia pada awal abad ke-9 Masehi dan kemudian menghabiskan sebagian besar hidupnya di wilayah Irak. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan hasrat mendalam untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui jalan tasawuf. Keberaniannya untuk menyuarakan perasaan cintanya kepada Tuhan membuatnya cepat dikenal, namun juga menimbulkan kontroversi di kalangan ulama dan penguasa pada masanya.

Eva Ment: Istri Sang Pendiri Batavia yang Berani Melawan Takdir

Cinta Tuhan Tanpa Batas

Bagi Mansur Al-Hallaj, cinta kepada Allah adalah segalanya. Ia percaya bahwa kasih sayang Tuhan harus dirasakan dan diungkapkan tanpa ada batasan atau sekat. Dalam salah satu ucapannya yang terkenal, ia menyatakan:

Kisah Para Sufi: Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Teladan Zaman tentang Ilmu, Kasih, dan Keberanian

"Ana al-Haqq"
(Artinya: "Aku adalah Kebenaran")

Ucapan ini sering dipandang sebagai pernyataan kenabian atau identifikasi diri dengan hakikat ilahi, yang kemudian memicu kontroversi. Bagi Mansur, pernyataan tersebut merupakan manifestasi dari keimanan yang mendalam, di mana batas antara diri dan Tuhan telah luntur karena cinta yang begitu melimpah.

Halaman Selanjutnya
img_title