Dari Sumitro ke Prabowo: Evolusi Konsep Danantara dalam Pengelolaan Aset Negara – Terobosan Ekonomi atau Risiko Baru?
- Viva.co.id
1. Optimalisasi Aset Negara:
Konsolidasi aset BUMN ke dalam satu lembaga investasi dipandang sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset. Dengan demikian, nilai tambah dari aset tersebut bisa dioptimalkan melalui investasi yang terarah.
2. Daya Saing Global:
Dengan manajemen yang profesional dan transparan, Danantara berpotensi menarik investasi asing. Hal ini sangat penting dalam era globalisasi, di mana daya saing ekonomi nasional ditentukan oleh kemampuan negara dalam mengelola dan memanfaatkan aset strategisnya.
3. Stimulasi Pertumbuhan Sektor Strategis:
Fokus investasi pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan dan teknologi canggih diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendorong inovasi, serta mendukung transformasi industri di Indonesia.
Tantangan dan Risiko
1. Potensi Intervensi Politik:
Seiring dengan besarnya nilai aset yang dikelola, Danantara rentan terhadap intervensi politik. Risiko ini harus dikelola dengan mekanisme tata kelola yang independen dan profesional agar keputusan investasi tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik semata.
2. Integrasi Aset dari Berbagai BUMN:
Proses konsolidasi aset dari sektor-sektor yang berbeda memerlukan strategi integrasi yang kompleks. Tanpa perencanaan yang matang, potensi inefisiensi dan gesekan antar sektor bisa mengganggu kinerja investasi secara keseluruhan.
3. Kepatuhan terhadap Regulasi dan Kebijakan:
Lingkungan regulasi yang dinamis, baik di tingkat nasional maupun internasional, menjadi tantangan tersendiri. Perubahan kebijakan dapat berdampak signifikan terhadap operasional Danantara, sehingga diperlukan kerangka hukum yang konsisten dan mendukung.