Indonesia dan Siprus Perkuat Kerja Sama Bilateral dan Skema Perlindungan WNI melalui “Estia Plan”
- kemlu.go.id
Jakarta, WISATA – Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan upaya perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) melalui pemanfaatan skema “Estia Plan”, sebuah inisiatif repatriasi bagi warga negara asing yang terdampak konflik di Kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Afrika Timur melalui Siprus. Skema ini menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan Konsultasi Politik RI-Siprus kedua yang digelar di Jakarta pada 6 Februari 2024. Pertemuan ini membahas penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan people-to-people contact, serta meninjau perkembangan situasi regional dan global.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi, sementara delegasi Siprus dipimpin oleh Permanent Secretary Kementerian Luar Negeri Siprus, Andreas S. Kakouris. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyambut baik tawaran Siprus terkait kerja sama evakuasi melalui “Estia Plan”. Dirjen Umar Hadi menegaskan bahwa kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin dengan baik antara kedua negara. “Kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama konkret di berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, dan teknologi,” ujarnya.
Selain itu, Umar Hadi mengapresiasi pembukaan kembali Kedutaan Besar Siprus di Jakarta pada tahun 2023, yang diharapkan dapat semakin mempererat hubungan bilateral. Sementara itu, Andreas Kakouris menekankan posisi strategis Siprus sebagai pintu gerbang ke pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara. “Lokasi Siprus yang strategis dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan,” ujarnya.
Pertemuan ini juga membahas inisiatif kemanusiaan, termasuk rencana pengiriman bantuan ke Gaza melalui “Amalthea Plan”. Skema ini tidak hanya mencakup bantuan darurat tetapi juga upaya rekonstruksi Gaza. Andreas Kakouris menawarkan kerja sama maritim untuk memfasilitasi pengiriman bantuan tersebut.
Hubungan bilateral Indonesia dan Siprus telah terjalin sejak tahun 1987. Selain pertemuan konsultasi politik, Andreas Kakouris juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Luar Negeri RI dan Wakil Menteri Luar Negeri RI. Kedua negara berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk perlindungan WNI dan upaya kemanusiaan global. Dengan skema “Estia Plan” dan inisiatif lainnya, Indonesia dan Siprus menunjukkan komitmen mereka untuk berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan global.
Sumber: kemlu.go.id