Microsoft Ingin Akuisisi TikTok di AS, Trump: 'Banyak yang Berminat!'

Donald J. Trump Presiden AS Terpilih
Sumber :
  • viva.co.id

Jakarta, WISATA - Drama TikTok di Amerika Serikat sepertinya belum berakhir. Kali ini, Microsoft dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi operasional TikTok di AS. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg setelah Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa ada "minat besar" terhadap aplikasi media sosial asal Tiongkok tersebut. Bahkan, Trump menyebut ada banyak pihak yang siap bersaing untuk mendapatkannya.

Geger Dunia! Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran, Perang 12 Hari Resmi Berakhir?

Bukan Kali Pertama Microsoft Berminat

Bukan kali pertama Microsoft dikaitkan dengan rencana akuisisi TikTok. Pada tahun 2020, raksasa teknologi yang berbasis di Redmond, AS, ini juga sempat bersaing dengan Oracle untuk mengambil alih TikTok setelah Trump memberikan tekanan agar ByteDance, perusahaan induk TikTok asal Tiongkok, melepaskan kepemilikannya. Jika tidak, aplikasi tersebut berpotensi dilarang beroperasi di AS.

Seneca: Bahaya Ketergantungan pada Pendapat Orang Lain

Kini, isu tersebut kembali mencuat setelah Trump menandatangani perintah eksekutif pekan lalu untuk menunda larangan TikTok selama 75 hari. Tak hanya itu, Departemen Kehakiman AS juga diperintahkan untuk tidak menegakkan sanksi terhadap aplikasi tersebut.

Siapa Lagi yang Ingin Membeli TikTok?

John Sellars: Media Sosial Bisa Jadi Alat atau Racun, Apa yang Membuatnya Berbeda?

Microsoft bukan satu-satunya perusahaan yang berminat untuk mengakuisisi TikTok di AS. Perplexity AI, sebuah perusahaan kecerdasan buatan, disebut telah mengajukan proposal untuk merger dengan TikTok. Selain itu, miliarder Frank McCourt juga dikabarkan telah membuat penawaran resmi untuk membeli platform berbagi video pendek yang sangat populer itu.

Sementara itu, Trump juga sempat menyatakan bahwa ia terbuka terhadap kemungkinan pengambilalihan TikTok oleh CEO Tesla, Elon Musk, atau Chairman Oracle, Larry Ellison. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari kedua tokoh tersebut mengenai minat mereka terhadap TikTok.

TikTok Masih dalam Ketidakpastian

Saat ini, meskipun larangan terhadap TikTok telah ditunda, aplikasi ini masih belum kembali ke toko aplikasi di AS. Pengguna yang sudah menginstalnya tetap bisa mengakses layanan TikTok, tetapi bagi mereka yang ingin mengunduh ulang atau memperbarui aplikasi, masih harus menunggu perkembangan lebih lanjut.

TikTok sendiri memiliki lebih dari 150 juta pengguna di AS dan telah menjadi bagian penting dalam budaya digital, terutama di kalangan anak muda. Oleh karena itu, nasib aplikasi ini terus menjadi perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah AS yang masih memperdebatkan potensi risiko keamanan data pengguna.

Apakah Microsoft akhirnya akan berhasil mengambil alih TikTok di AS? Ataukah justru muncul kejutan lain dari pihak-pihak yang juga tertarik menguasai platform ini? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!