DEKLARASI ISTIQLAL: Apa Sih? Simak Penjelasannya...

Tri Hita Karana di Bali, 14-15 Desember 2024
Sumber :
  • kemenag.go.id

1. Fenomena dehumanisasi global ditandai terutama oleh meluasnya kekerasan dan konflik, yang sering kali menimbulkan jumlah korban yang mengkhawatirkan. Yang lebih memprihatinkan lagi, agama sering kali diinstrumentalisasi dalam hal ini, yang menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, terutama perempuan, anak-anak, dan orang tua. Akan tetapi, peran agama seharusnya mencakup upaya untuk memajukan dan menjaga martabat setiap kehidupan manusia.

2. Eksploitasi manusia terhadap ciptaan, rumah kita bersama, telah menyebabkan perubahan iklim, yang mengakibatkan berbagai konsekuensi yang merusak seperti bencana alam, pemanasan global, dan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi. Krisis lingkungan yang sedang berlangsung ini telah menjadi hambatan bagi koeksistensi masyarakat yang harmonis.

Menanggapi kedua krisis ini, dengan berpedoman pada ajaran agama kita masing-masing dan mengakui kontribusi prinsip filosofis Indonesia "Pancasila", kami bersama para pemimpin agama lain yang hadir menyerukan hal-hal berikut:

i. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama kita harus dipromosikan secara efektif untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sesungguhnya, nilai-nilai agama harus diarahkan untuk mempromosikan budaya rasa hormat, martabat, kasih sayang, rekonsiliasi, dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan kerusakan lingkungan.

ii. Para pemimpin agama khususnya, yang terinspirasi oleh narasi dan tradisi spiritual masing-masing, harus bekerja sama dalam menanggapi krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya, dan mengambil tindakan yang tepat.

Halaman Selanjutnya
img_title
BALI: Wisata Gastronomi di Ubud, Tonjolkan Cita Rasa Nusantara