GUNUNG SEMERU: Kembali Erupsi, Letusan hinggs Ketinggian 800 meter di Atas Puncak pada Rabu

Gunung Semeru di Perbatasan Lumajang dan Malang
Sumber :
  • antaranews.com

Lumajang, WISATA Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi.

Kali ini, ketinggian letusan mencapai 800 meter di atas puncak (Mahameru) pada Rabu sore WIB (18/12/2024).

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 18 Desember 2024, pukul 16.30 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulisnya.

Menurutnya, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke arah Timur Laut dan Timur.

Erupsi tersebut juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 131 detik.

Berdasarkan catatan petugas, sebelumnya Gunung Semeru erupsi sebanyak empat kali pada hari Rabu dengan erupsi pertama, terjadi pada pukul 03.21 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 134 detik.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, kembali erupsi pada pukul 04.27 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak.

Selanjutnya, pukul 11.47 WIB erupsi kembali dengan visual letusan tidak teramati dan pukul 13.23 WIB kembali erupsi.

Hingga kini, Gunung Semeru masih berstatus waspada.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yaitu masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ungkapnya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(Sumber: antaranews.com)

LUMAJANG: Festival Banjir Tahu Season 6, Masyarakat Grebeg Tumpeng Ageng Candi Rejo