Jensen Huang: Indonesia Berpotensi Menjadi Pemain Utama dalam Revolusi AI

Jensen Huang Berbincang dengan Najwa Shihab
Sumber :
  • Cuplikan Layar Narasi TV/ Najwa Shihab

Menurut Huang, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan adalah kunci untuk mempercepat adopsi teknologi AI di Indonesia. Ia mendorong pemerintah Indonesia untuk terus menciptakan regulasi yang mendukung inovasi, sekaligus memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi AI.

Logika Chrysippus: Dasar Kecerdasan Buatan yang Tak Banyak Diketahui

“Kolaborasi adalah elemen penting dalam membangun ekosistem AI yang berkelanjutan. Pemerintah perlu memberikan arahan, tetapi sektor swasta juga harus berperan aktif dalam mengembangkan solusi teknologi,” tegasnya.

Indonesia sebagai Pemain Utama di Asia Tenggara

Mengapa Pemikiran Chrysippus Masih Relevan di Era Digital?

Dengan potensi dan langkah strategis yang ada, Huang percaya bahwa Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi AI di kawasan Asia Tenggara. Ia menyebutkan bahwa negara-negara seperti Singapura dan Vietnam telah menunjukkan kemajuan signifikan, tetapi Indonesia memiliki keunggulan karena skala ekonominya yang jauh lebih besar.

“Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pusat inovasi AI di Asia Tenggara. Jika potensi ini dapat dimaksimalkan, Indonesia tidak hanya akan menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta teknologi yang diakui secara global,” pungkasnya.

AI Mengungkapkan Naskah Laut Mati Mungkin Lebih Tua dari yang Diperkirakan Sebelumnya

Masa Depan AI di Indonesia

Pandangan optimis Jensen Huang memberikan gambaran bahwa dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam revolusi AI global. Dukungan pemerintah, investasi di bidang pendidikan, serta kolaborasi antara berbagai pihak menjadi faktor penentu keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan peluang ini.

Halaman Selanjutnya
img_title